Analisis harga XRP (XRP) Terbaru

Oleh CMC AI
05 December 2025 03:31AM (UTC+0)

Mengapa harga XRP turun? (05/12/2025)

TLDR

XRP turun 4,44% dalam 24 jam terakhir, kinerjanya lebih buruk dibandingkan pasar kripto secara umum yang turun 1,4%. Faktor utama penyebabnya:

  1. Tekanan Jual dari Korea – Upbit menyimpan 6,18 miliar XRP (dua kali lipat cadangan Binance), meningkatkan risiko penurunan jika investor lokal menjual.

  2. Sentimen Derivatif Bearish – Posisi short meningkat dengan tingkat pendanaan negatif (-0,0027%), menandakan para trader memperkirakan harga akan turun lebih lanjut.

  3. Penurunan Teknis – Harga menembus support Fibonacci di $2,21 dan kini menguji zona kritis di $2,10.

Analisis Mendalam

1. Beban di Bursa Korea (Dampak Bearish)

Gambaran:
Saldo XRP di bursa Korea Selatan, Upbit, mencapai 6,18 miliar – tertinggi di tahun 2025 dan naik 32% sejak September. Secara historis, trader kripto Korea cenderung cepat menjual saat pasar turun.

Arti dari ini:
Konsentrasi XRP yang besar di Upbit menciptakan risiko asimetris. Jika terjadi penjualan besar-besaran di sini, dampaknya bisa menyebar ke pasar global karena likuiditas XRP yang sudah tipis (rasio perputaran 2,58% dibandingkan BTC yang 4,8%).

Yang perlu diperhatikan:
Volume pasangan XRP/KRW di Upbit – lonjakan volume biasanya menjadi sinyal awal pergerakan pasar yang lebih luas.


2. Pasar Derivatif Bertaruh Melawan XRP (Dampak Bearish)

Gambaran:
Open interest kontrak futures XRP turun 5,95% menjadi $770 juta dalam 24 jam, sementara tingkat pendanaan berubah negatif (-0,0027%). Posisi short kini mendominasi, dengan likuidasi posisi short tiga kali lipat dari posisi long.

Arti dari ini:
Tingkat pendanaan negatif mendorong trader untuk bertaruh menurun pada XRP. Ditambah lagi dengan leverage tinggi (rata-rata 25x), ini menciptakan potensi “short squeeze” namun juga menunjukkan keyakinan bearish yang kuat.

Level kunci:
Penutupan di bawah $2,10 bisa memicu likuidasi posisi long senilai $86 juta, menurut data CoinGlass.


3. Penurunan Support Teknis (Dampak Campuran)

Gambaran:
XRP menembus level retracement Fibonacci 50% di $2,21 dan kini menguji level 61,8% di $2,12. Indeks RSI di angka 44 menunjukkan belum ada sinyal jenuh jual.

Arti dari ini:
Trader teknikal melihat level $2,10 sebagai titik krusial. Jika bertahan, harga bisa rebound ke $2,29 (38,2% Fib), namun jika gagal bertahan, jalur terbuka menuju $1,99 (78,6% Fib).


Kesimpulan

Penurunan XRP mencerminkan tekanan jual yang terfokus di Korea, sentimen negatif di pasar derivatif, dan kegagalan mempertahankan support teknis – meskipun ada aliran masuk positif dari ETF sebesar $12,8 juta pada 4 Desember. Yang perlu diperhatikan: Apakah XRP bisa mempertahankan level $2,10 di tengah dominasi Bitcoin yang naik ke 58,67%? Jika gagal, kerugian bisa berlanjut meskipun ada narasi pertumbuhan Ripple di tahun 2026.

Mengapa harga XRP naik? (04/12/2025)

TLDR

XRP naik 0,9% dalam 24 jam terakhir, sejalan dengan rebound pasar kripto yang lebih luas (+2,06%). Faktor utama:

  1. Lonjakan Dana Masuk ETF – $68 juta mengalir ke ETF XRP setelah perubahan kebijakan kripto Vanguard.

  2. Sinyal Pembalikan Teknis – Pola 3-drive bullish dan crossover MACD menunjukkan perubahan momentum.

  3. Pemulihan Pasar Secara Umum – Reli Bitcoin 3% mengangkat altcoin di tengah meredanya kekhawatiran regulasi.


Analisis Mendalam

1. Perluasan Akses ETF (Dampak Bullish)

Gambaran:
Vanguard, yang mengelola aset senilai $11 triliun, membatalkan larangan ETF kriptonya pada 2 Desember, memungkinkan perdagangan ETF XRP, Bitcoin, dan Solana. Pada hari itu, ETF XRP menerima dana masuk sebesar $68 juta (The Defiant).

Arti dari ini:
Perubahan kebijakan ini membuka akses bagi lebih dari 50 juta klien Vanguard, menandakan pengakuan institusional. Bahkan alokasi kecil dari basis pengguna sebesar itu dapat mendorong permintaan yang berkelanjutan.

Yang perlu diperhatikan:
Aliran dana ETF XRP minggu ini – jika dana masuk terus berlanjut, level $2,20 bisa menjadi support yang kuat.


2. Setup Breakout Teknikal (Dampak Campuran)

Gambaran:
Harga XRP memantul dari support $2,00, membentuk pola pembalikan 3-drive. Histogram MACD berubah positif (+0,0168), menandakan momentum bullish, sementara RSI (49,3) menunjukkan masih ada ruang untuk kenaikan.

Arti dari ini:
Trader merespons breakout konsolidasi di kisaran $2,00–$2,22. Penutupan di atas pivot VWAP bulanan ($2,22) bisa membuka target ke $2,50. Namun, volume yang lemah (-19% dalam 24 jam) menimbulkan kekhawatiran tentang keberlanjutan kenaikan ini.


3. Angin Segar dari Pasar Lebih Luas (Dampak Bullish)

Gambaran:
Bitcoin melonjak 3% setelah The Fed menghentikan quantitative tightening, sehingga kapitalisasi pasar kripto naik 2,06%. Kenaikan XRP sebesar 0,9% tertinggal dari Bitcoin tapi mengungguli ETH (+0,7%).

Arti dari ini:
Pergerakan XRP mencerminkan pergeseran risiko positif seiring membaiknya likuiditas makroekonomi. Namun, kinerjanya yang lebih rendah dibanding BTC menunjukkan masih adanya skeptisisme terkait pertumbuhan berbasis utilitasnya.


Kesimpulan

Kenaikan XRP didorong oleh peningkatan akses ETF, sinyal beli teknikal, dan membaiknya likuiditas makro. Meskipun ada katalis bullish, volume yang lemah dan risiko regulasi yang belum terselesaikan (misalnya peringatan SEC terhadap ETF leverage) membatasi potensi kenaikan lebih lanjut.

Yang perlu diperhatikan: Apakah XRP bisa bertahan di atas $2,22 (pivot VWAP) untuk mengonfirmasi pembalikan tren, atau justru profit-taking akan membalikkan kenaikan ini?

CMC AI can make mistakes. Not financial advice.
XRP
XRPXRP
|
$2.07

4.45% (1h)