Penjelasan Mendalam
1. Batch Transactions & Token Escrow (Juni 2025)
Gambaran: Versi 2.5.0 memperkenalkan batch transaksi atomik (menggabungkan hingga 8 operasi sekaligus) dan memperluas dukungan escrow ke aset non-XRP seperti RLUSD.
Para pengembang kini dapat menjalankan alur kerja DeFi yang kompleks (misalnya swap, pembayaran) dalam satu langkah, sehingga mengurangi biaya gas dan risiko kegagalan transaksi. Token escrow memungkinkan penguncian aset dengan batas waktu atau kondisi tertentu, cocok untuk kebutuhan institusi seperti jadwal vesting.
Maknanya: Ini merupakan kabar positif untuk XRP karena meningkatkan efisiensi bagi perusahaan dan aplikasi DeFi, menjadikan ledger ini lebih kompetitif dibandingkan Ethereum atau Solana. (Sumber)
2. Critical Security Rollback (September 2025)
Gambaran: Versi 2.6.0 ditarik kembali karena adanya kebocoran memori dan konflik dengan pustaka Boost, sehingga validator dianjurkan untuk menurunkan versi ke 2.5.1 yang sudah diperbaiki.
Pembaruan ini awalnya bertujuan meningkatkan visibilitas transaksi MPT, namun menyebabkan ketidakstabilan. Rollback ini mempertahankan perbaikan deteksi konsensus yang macet sambil menghilangkan ketergantungan yang berisiko.
Maknanya: Bersifat netral bagi XRP – menunjukkan adanya pemeliharaan yang proaktif, namun juga menyoroti tantangan dalam menyeimbangkan inovasi dengan stabilitas jaringan. (Sumber)
3. Zero-Knowledge Privacy (Oktober 2025)
Gambaran: XRPL mengintegrasikan Zero-Knowledge Proofs (ZKP) melalui ZKProver, memungkinkan deposit, penarikan, dan pembayaran secara privat tanpa mengungkap alamat atau jumlah.
Didesain mengikuti model Zcash, pembaruan ini menambahkan shielded pools dan tipe transaksi baru (ZkDeposit, ZkWithdraw, ZkPayment) dengan waktu penyelesaian di bawah 5 detik.
Maknanya: Positif untuk XRP karena fitur privasi ini menarik minat institusi dan pengguna yang menginginkan penyelesaian transaksi secara rahasia, memperluas penggunaan di dunia nyata. (Sumber)
Kesimpulan
Pembaruan kode XRP pada tahun 2025 mencerminkan dorongan menuju DeFi dan kepatuhan tingkat perusahaan, meskipun tantangan teknis seperti rollback versi 2.6.0 menunjukkan adanya proses penyesuaian. Dengan fitur batch processing, transaksi privat, dan peningkatan escrow, ledger ini semakin memposisikan diri sebagai jembatan antara keuangan tradisional dan teknologi blockchain. Apakah adopsi institusional akan semakin cepat seiring kematangan fitur-fitur ini?