Penjelasan Mendalam
1. Aktivitas Whale Institusional (Dampak Bullish)
Gambaran: Entitas yang memegang antara 1.000 hingga 10.000 BTC telah menambah sekitar 88.000 BTC sejak akhir November 2025. Pembeli korporat seperti Twenty One Capital (+441 BTC) dan American Bitcoin Corp (+416 BTC) juga memperbesar cadangan mereka. Saat ini, perusahaan publik memegang 1,08 juta BTC (5,4% dari total pasokan).
Maknanya: Akumulasi yang berkelanjutan ini mengurangi likuiditas di bursa, yang berpotensi menyebabkan kekurangan pasokan. Secara historis, pembelian besar oleh whale (misalnya +218 ribu BTC pada 2024) sering mendahului kenaikan harga. Namun, kepemilikan yang terkonsentrasi juga berisiko menyebabkan penjualan terkoordinasi yang dapat menekan harga.
2. Eksperimen Kebijakan Zona Euro (Dampak Campuran)
Gambaran: Bank Nasional Ceko sedang mencoba pembelian BTC untuk cadangan negara, menurut John D’Agostino dari Coinbase. Jerman dan Prancis juga sedang menyusun rancangan undang-undang untuk cadangan BTC negara pada tahun 2026.
Maknanya: Adopsi oleh negara bisa memberikan legitimasi bagi BTC sebagai aset cadangan, namun proses birokrasi yang lambat membatasi dampak jangka pendek. Inflasi Zona Euro yang mencapai 3,8% secara tahunan dibandingkan dengan pasokan BTC yang tetap, memperkuat argumen penggunaan BTC sebagai lindung nilai.
3. Pembaruan Keamanan Kuantum (Risiko Bearish)
Gambaran: Proposal BIP pada Juli 2025 memperingatkan bahwa 25% dari pasokan BTC (sekitar 5,25 juta koin) bisa rentan terhadap serangan komputer kuantum jika kunci publik digunakan ulang. Tahap pertama (pemblokiran alamat lama) akan dimulai pada kuartal pertama 2026.
Maknanya: Ketidakpastian terkait pembaruan ini bisa membuat pemegang BTC khawatir, namun migrasi yang berhasil dapat meningkatkan keamanan jangka panjang. Risiko penurunan harga bisa terjadi jika ketakutan (FUD) meningkat sebelum implementasi.
Kesimpulan
Bitcoin sedang mengalami tarik-menarik antara permintaan institusional dan risiko struktural. Perhatikan batas waktu pelaporan pajak di Inggris pada 31 Desember sebagai indikator tekanan jual, serta perkembangan pembaruan kuantum pada kuartal pertama 2026. Apakah peran BTC sebagai lindung nilai geopolitik lebih kuat dibandingkan dengan risiko teknis yang dihadapinya?