Penjelasan Mendalam
1. Rilis Core v30 (12 Oktober 2025)
Gambaran Umum: Bitcoin Core versi 30.0 menghapus batasan OP_RETURN sebesar 80 byte, sehingga memungkinkan penyimpanan data hingga 4 MB per transaksi. Biaya transaksi standar juga dikurangi, dan sistem dompet lama mulai dihentikan.
Pembaruan ini memungkinkan pengguna menyisipkan data berukuran besar (misalnya dokumen atau metadata NFT) langsung ke dalam transaksi. Namun, ada kekhawatiran bahwa hal ini dapat membuat blockchain menjadi terlalu besar dengan data yang tidak terkait keuangan. Para penambang tetap memiliki hak untuk menetapkan batasan yang lebih ketat. Para pengembang menekankan kebebasan pengguna: “Jika penambang tidak menginginkan transaksi tertentu, mereka bisa menolaknya” (Bitget).
Maknanya:
Ini merupakan kabar baik untuk penggunaan Bitcoin dalam aplikasi terdesentralisasi dan penyimpanan data, tetapi bisa menjadi tantangan bagi operator node karena meningkatnya biaya penyimpanan.
2. Perbaikan Keamanan (25 Oktober 2025)
Gambaran Umum: Empat kerentanan dengan tingkat risiko rendah diperbaiki di versi v30, termasuk risiko serangan DoS pada CPU dan bug yang dapat membanjiri log.
Perbaikan paling penting (CVE-2025-46598) mengatasi masalah transaksi yang belum dikonfirmasi yang dapat menghentikan proses validasi node. Meskipun kemungkinan eksploitasi rendah, perbaikan ini memperkuat ketahanan jaringan.
Maknanya:
Netral bagi pengguna biasa, tetapi sangat penting bagi operator node. Pembaruan ini memastikan perlindungan terhadap serangan yang jarang terjadi (U.Today).
3. Peringatan Proposal RDTS (13 November 2025)
Gambaran Umum: Proposal Reduced Data Temporary Softfork (RDTS) bertujuan membatasi ukuran scriptPubKey dan output OP_RETURN selama satu tahun untuk mengurangi risiko hukum.
Analisis menunjukkan lebih dari 54.000 transaksi historis akan menjadi tidak valid, termasuk transaksi Taproot yang menggunakan logika kondisional. Para kritikus berpendapat bahwa ini dapat menghambat inovasi, sementara pendukungnya mengatakan langkah ini melindungi fokus Bitcoin pada aspek keuangan.
Maknanya:
Berpotensi negatif bagi pengembang yang mengandalkan kontrak pintar kompleks, tetapi dampaknya bersifat netral dalam jangka pendek karena proposal ini masih dalam tahap diskusi (Bitget).
Kesimpulan
Pembaruan Bitcoin pada akhir tahun 2025 mencerminkan ketegangan antara kebutuhan skalabilitas dan keamanan. Perluasan OP_RETURN membuka peluang penggunaan baru, namun juga menguji keberlanjutan jaringan, sementara proposal RDTS menyoroti perdebatan tentang identitas inti Bitcoin. Dengan kekuasaan veto yang dipegang oleh operator node dan penambang, bagaimana perubahan ini akan membentuk peran Bitcoin di tahun 2026?