Analisis harga The Graph (GRT) Terbaru

Oleh CMC AI
05 December 2025 10:31AM (UTC+0)

Mengapa harga GRT turun? (05/12/2025)

TLDR

The Graph (GRT) turun 3,3% dalam 24 jam terakhir, lebih buruk dibandingkan pasar kripto secara umum yang turun 2,02%. Faktor utama meliputi penurunan peringkat aktivitas pengembang, teknikal yang melemah di bawah level support penting, dan sentimen risiko yang masih tinggi yang lebih menguntungkan Bitcoin dibanding altcoin.

  1. Penurunan Aktivitas Pengembang – Peringkat ke-8 dalam proyek AI/Big Data, turun dari posisi sebelumnya.

  2. Kelemahan Teknikal – Harga menembus di bawah SMA 7 hari ($0,0545) dengan RSI menunjukkan kondisi oversold.

  3. Sentimen Pasar – Indeks "Fear" (25/100) dan dominasi Bitcoin (+58,66%) memberikan tekanan pada altcoin.


Analisis Mendalam

1. Penurunan Aktivitas Pengembang (Dampak Bearish)

Gambaran Umum: GRT turun ke posisi ke-8 dalam peringkat aktivitas pengembangan AI/Big Data selama 30 hari menurut Santiment, kalah dari ICP, LINK, dan NEAR. Penurunan ini mencerminkan aktivitas GitHub yang menurun dibanding pesaing, yang bisa menandakan inovasi yang melambat atau pembaruan protokol yang tertunda.

Arti dari hal ini:
- Aktivitas pengembang yang menurun biasanya berhubungan dengan menurunnya kepercayaan investor terhadap roadmap proyek.
- Pesaing seperti Chainlink dan NEAR yang semakin berkembang bisa mengalihkan perhatian dari niche pengindeksan data milik GRT.

Yang perlu diperhatikan:
Update roadmap kuartal pertama 2026 dan apakah integrasi lintas rantai GRT (misalnya TRON, Solana) dapat mengembalikan momentum pengembang.


2. Breakdown Teknikal (Bias Bearish)

Gambaran Umum: GRT diperdagangkan di harga $0,0477, di bawah SMA 7 hari ($0,0491) dan SMA 30 hari ($0,0552). RSI-7 sebesar 36,12 menunjukkan kondisi oversold, namun volume perdagangan yang melemah (-24,94% dalam 24 jam) menandakan minat beli yang terbatas.

Level kunci:
- Support: $0,045 (level terendah 2025) – jika tembus, bisa memicu aksi jual panik.
- Resistance: $0,055 (SMA 7 hari) – jika berhasil ditembus kembali, harga bisa stabil.

Arti dari hal ini:
Perpotongan bearish pada moving average dan volume yang rendah mengonfirmasi tren turun jangka pendek. Para trader kemungkinan menunggu sinyal yang lebih jelas sebelum masuk posisi.


3. Kondisi Pasar Risk-Off (Dampak Campuran)

Gambaran Umum: Dominasi Bitcoin naik ke 58,66%, sementara Indeks Musim Altcoin berada di angka 21 (“Musim Bitcoin”). Volume perdagangan spot turun 17,96% secara keseluruhan, dengan turnover GRT dalam 24 jam hanya 4,25% dari kapitalisasi pasarnya.

Arti dari hal ini:
- Modal berputar dari altcoin ke Bitcoin di tengah ketidakpastian makroekonomi.
- Narasi AI/data GRT belum mampu mengimbangi sentimen risiko yang meluas, meskipun perannya penting dalam infrastruktur terdesentralisasi.


Kesimpulan

Penurunan GRT disebabkan oleh kekhawatiran spesifik proyek (perlambatan pengembangan) dan tekanan makro (penjualan altcoin). Meskipun kondisi oversold menunjukkan potensi rebound, pemulihan yang berkelanjutan memerlukan aktivitas pengembang yang meningkat atau perubahan sentimen pasar menuju aset berisiko lebih tinggi.

Yang perlu dipantau: Apakah GRT dapat mempertahankan support di $0,045, atau jika tembus, tren turun akan semakin dalam? Pantau juga pertemuan Fed pada 5–10 Desember untuk petunjuk likuiditas pasar kripto secara lebih luas.

Mengapa harga GRT naik? (03/12/2025)

TLDR

The Graph (GRT) naik 7,16% dalam 24 jam terakhir, mengungguli pasar kripto secara umum yang naik 6,43%. Berikut faktor utamanya:

  1. Momentum Cross-Chain – Integrasi Chainlink CCIP pada GRT sudah aktif, memungkinkan transfer antar jaringan Arbitrum, Base, dan Avalanche.

  2. Katalisator Tata Kelola – Dewan The Graph menyelesaikan pemungutan suara untuk Rewards Eligibility Oracle (REO) guna menyelaraskan insentif para indexer.

  3. Pemulihan Teknis – Kondisi oversold (RSI7: 40,37) dan penembusan di atas pivot point $0,04859 memicu pembelian jangka pendek.

Penjelasan Mendalam

1. Perluasan Cross-Chain (Dampak Positif)

Gambaran: Pada 11 November, GRT menjadi Cross-Chain Token (CCT) melalui Chainlink CCIP, memungkinkan transfer lancar antar jaringan Arbitrum, Base, dan Avalanche (The Graph). Dukungan untuk Solana direncanakan pada Fase 2.
Maknanya: Fungsi cross-chain ini memperluas kegunaan GRT bagi pengembang multi-chain, berpotensi meningkatkan permintaan untuk staking, biaya query, dan tata kelola. Integrasi ini sejalan dengan tujuan The Graph sebagai infrastruktur dasar untuk aplikasi AI dan DeFi.

2. Penutupan Pemungutan Suara Tata Kelola (Dampak Campuran)

Gambaran: Pemungutan suara untuk proposal REO berakhir pada 30 November, yang bertujuan memperbaiki distribusi hadiah indexer dan mengurangi risiko sentralisasi.
Maknanya: Jika proposal disetujui, ini bisa memperkuat kesehatan jaringan dalam jangka panjang, namun volume perdagangan yang menurun (-2,53% dalam 24 jam) menunjukkan hasil ini sudah diperkirakan pasar. Para trader mungkin menunggu metrik implementasi sebelum menambah investasi.

3. Reli Pemulihan Teknis (Dampak Netral)

Gambaran: GRT menembus pivot point di $0,04859 namun masih di bawah resistance penting pada 7-day SMA ($0,05007). Histogram MACD berubah positif untuk pertama kalinya sejak 20 November.
Maknanya: Lonjakan ini lebih karena pemulihan dari kondisi oversold (RSI7 di 40,37) daripada kekuatan struktural. Kenaikan berkelanjutan membutuhkan penembusan 30-day SMA ($0,0557), yang sejak Oktober menjadi batas atas rally.

Kesimpulan

Kenaikan GRT didorong oleh kemajuan cross-chain dan kondisi teknis oversold, namun volume yang lemah dan kondisi makro bearish (dominasi BTC: 59,1%) membatasi keyakinan pasar. Pantauan utama: Apakah GRT bisa bertahan di atas $0,05 jika Bitcoin menguji ulang support $91K? Perhatikan metrik adopsi CCIP dan jadwal implementasi REO untuk petunjuk arah selanjutnya.

CMC AI can make mistakes. Not financial advice.