Prediksi Harga Ethereum (ETH)

Oleh CMC AI
05 December 2025 12:17AM (UTC+0)

TLDR

Harga Ethereum menghadapi tarik ulur antara peningkatan protokol dan risiko staking, dengan perubahan makro dan pergerakan whale yang menambah tekanan.

  1. Fusaka Upgrade (Desember 2025) – Peningkatan skalabilitas melalui penambahan blob dari 14 menjadi 21, yang dapat menurunkan biaya L2 hingga 95% (Ethereum)

  2. Risiko Sentralisasi Staking – Staker solo mungkin keluar jika imbal hasil menurun, sehingga lebih memilih penyedia terpusat (EthResearch)

  3. Gelombang Tokenisasi Aset Dunia Nyata (RWA) – Lebih dari $11,4 miliar aset dunia nyata diamankan di ETH, meningkatkan permintaan utilitas (Novastro)

Penjelasan Mendalam

1. Fusaka Upgrade & Roadmap Skalabilitas (Dampak Positif)

Gambaran: Upgrade Fusaka yang dijadwalkan pada Desember akan memperkenalkan PeerDAS untuk penyimpanan data yang lebih murah dan menggandakan kapasitas blob, dengan target mencapai lebih dari 12.000 transaksi per detik (TPS) pada 2026. Ini melanjutkan upgrade Pectra (EIP-4844) pada Mei yang berhasil menurunkan biaya L2 menjadi sekitar $0,05–$0,20.

Arti bagi pengguna: Peningkatan skalabilitas ini berpotensi menghidupkan kembali aktivitas pengembang dan adopsi institusional, terutama untuk aplikasi DeFi dan aset tokenisasi. Sebagai contoh, upgrade Dencun pada Maret 2024 memicu kenaikan harga ETH sebesar 41% dalam 6 minggu.

2. Ekonomi Staking & Risiko Sentralisasi (Dampak Negatif)

Gambaran: Setelah Merge, sekitar 29,6% ETH sudah di-stake. Model teori permainan menunjukkan bahwa pengurangan imbal hasil bisa membuat staker solo (yang hanya 2,7% dari validator) beralih ke pool terpusat seperti Lido, yang berpotensi mengancam desentralisasi jaringan.

Arti bagi pengguna: Risiko sentralisasi ini bisa memicu pengawasan regulasi atau mengurangi narasi ETH sebagai “ultra-sound money”. Namun, pertumbuhan Liquid Staking Tokens (LST), seperti pangsa pasar Lido yang mencapai 54%, dapat menstabilkan imbal hasil di kisaran 3–4%, sehingga tetap menarik bagi investor.

3. Faktor Makro: ETF, Regulasi, dan RWA (Dampak Campuran)

Gambaran: Spot ETH ETF mengelola aset senilai $17,8 miliar meskipun ada arus keluar dana, sementara keputusan SEC pada Juli 2025 yang tidak mengklasifikasikan ETH sebagai sekuritas mengurangi kekhawatiran pasar. Di sisi lain, BlackRock dengan BUIDL-nya ($2,5 miliar AUM) memperkuat dominasi ETH dalam tokenisasi aset dunia nyata.

Arti bagi pengguna: Kepastian regulasi dan adopsi oleh institusi keuangan tradisional dapat menyeimbangkan risiko yang berasal dari dunia kripto. Namun, kebijakan moneter yang ketat dari Federal Reserve atau biaya kepatuhan MiCA (berlaku Desember 2025) bisa memberikan tekanan harga dalam jangka pendek.

Kesimpulan

Perjalanan Ethereum di tahun 2026 sangat bergantung pada keberhasilan pelaksanaan roadmap skalabilitas sekaligus menjaga desentralisasi staking. Perhatikan kinerja upgrade Fusaka di mainnet (3–21 Desember) dan tren arus dana ETF pada kuartal pertama 2026. Apakah harga ETH di level $3137 mampu menahan tekanan jual dari whale (5.000 ETH dipindahkan ke Binance pada 4 Desember) sambil memanfaatkan gelombang tokenisasi aset dunia nyata?

CMC AI can make mistakes. Not financial advice.