Bitcoin

Ethereum

TRON

Facebook Diem (formerly Libra)

Polkadot

Aptos

Pemrograman blockchain melibatkan pembuatan dan pemeliharaan aplikasi terdesentralisasi (dApps) yang memanfaatkan teknologi blockchain. Blockchain adalah basis data terdistribusi (distributed database) yang memungkinkan transaksi berlangsung aman dan transparan tanpa memerlukan perantara dan atau entitas terpusat, seperti bank atau pemerintah.Untuk mengembangkan aplikasi blockchain, pemrogram perlu memahami prinsip dasar teknologi blockchain, termasuk pula tentang algoritma konsensus terdistribusi, kriptografi, smart contract, dan penyimpanan terdesentralisasi (decentralized file storage).Dalam praktiknya pemrograman blockchain melibatkan satu atau lebih platform blockchain, seperti Ethereum, Hyperledger Fabric atau Corda untuk membuat dan menerapkan smart contract, yang merupakan program yang dapat dijalankan sendiri yang berjalan di blockchain. Smart contract dapat mengotomatiskan proses bisnis yang rumit, seperti manajemen rantai pasokan atau transaksi keuangan, tanpa memerlukan perantara.Bahasa pemrograman blockchain yang lazim digunakan adalah seperti Solidity, JavaScript, atau Go. Itu digunakan untuk menulis kode untuk smart contract dan berinteraksi dengan blockchain. Selain itu, pengembang sering menggunakan web3.js atau library serupa untuk berinteraksi dengan blockchain dari aplikasi web.Secara keseluruhan, pemrograman blockchain membutuhkan pemahaman yang kuat tentang teknologi blockchain, konsep pemrograman, dan desain aplikasi terdesentralisasi untuk mengembangkan aplikasi blockchain yang aman, andal, dan efisien.<h2 id="header-0">Apa itu blockchain?</h2>Blockchain adalah teknologi buku besar digital (digital ledger technology) yang memungkinkan banyak pihak untuk melihat, memantau, memeriksa catatan transaksi atau data secara aman dan tamper proof tanpa memerlukan otoritas pusat atau perantara.Sederhananya, ini adalah rangkaian block yang berisi informasi, dan setiap block terhubung ke block sebelumnya menggunakan kriptografi secara kronologis, sehingga sangat sulit dan hampir mustahil untuk mengubah data di salah satu block.<img src="https://academy-public.coinmarketcap.com/optimized-uploads/f00211f320d244b8b3d4840f9b1b213e.png" />Misalnya, bayangkan sekelompok orang yang ingin memantau kepemilikan satu aset, seperti mobil. Alih-alih mengandalkan otoritas pusat, mereka menggunakan teknologi blockchain untuk membuat buku besar terdesentralisasi tempat mereka mencatat setiap transaksi mobil. Nah, setiap kali mobil beralih kepemilikan, block (berisi catatan digital) yang baru ditambahkan ke rantai (rangkaian block), dan block sebelumnya diamankan menggunakan kriptografi. Ini menciptakan catatan riwayat kepemilikan mobil yang permanen dan mustahil diubah. Dengan cara ini tingkat kepercayaan terhadap sistem lebih tinggi dibandingkan sistem database biasa.Contoh blockchain pertama di dunia adalah Bitcoin, sebuah sistem pencatatan transaksi cryptocurrency (mata uang kripto) juga disebut Bitcoin (BTC). Jadi, setiap kali seseorang mengirim atau menerima BTC, block baru ditambahkan ke blockchain, dan block sebelumnya diamankan menggunakan kriptografi, sehingga hampir tidak mungkin untuk meretas atau mengubah data dan informasi transaksi di salah satu block.Perumpamaan terbaik blockchain adalah kereta api yang terdiri dari gerbong-gerbong yang terhubung secara berurutan. Bayangkan juga setiap gerbong memiliki petugas satpam yang mengamankan dan bisa berkomunikasi antar gerbang.Nah, jika peretas ingin mencuri atau mengubah isi dari salah satu gerbong, maka peretas harus bisa mengubah terlebih dahulu isi di gerbong sebelumnya yang terhubung dan seterusnya. Jadi, ketika proses peretasan berlangsung di sebuah gerbong, ada gerbong tambahan lain yang sedang digabungkan dan memerlukan data dari gerbong saat ini.<h2 id="header-1">Apa itu algoritma konsensus terdistribusi?</h2>Algoritma konsensus terdistribusi adalah seperangkat protokol yang memungkinkan sekelompok peserta dalam jaringan untuk menyepakati keadaan atau keputusan bersama secara desentralisasi, tanpa memerlukan otoritas pusat atau perantara.Dalam sistem terdistribusi, di mana banyak node terhubung satu sama lain, penting untuk memastikan bahwa semua node memiliki versi data atau status sistem yang sama. algoritma konsensus terdistribusi bertujuan untuk mencapai hal ini dengan memungkinkan semua node mencapai kesepakatan (konsensus) bersama tentang status sistem saat ini, bahkan jika beberapa node mungkin rusak, berbahaya, atau offline.Salah satu algoritma konsensus terdistribusi yang paling banyak digunakan adalah algoritma Proof-of-Work (PoW), yang digunakan dalam blockchain Bitcoin dan sistem mata uang kripto lainnya. PoW mengharuskan peserta untuk memecahkan teka-teki komputasi (computational puzzle) yang membutuhkan daya komputasi yang signifikan, sehingga membuktikan bahwa mereka telah berkontribusi pada jaringan (blockchain network). Setelah peserta memecahkan teka-teki itu, jaringan mencapai konsensus, dan block baru pun ditambahkan ke blockchain.Algoritma konsensus populer lainnya adalah algoritma Proof-of-Stake (PoS), yang digunakan di Ethereum dan mata uang kripto lainnya. Di PoS, peserta (disebut validator) diharuskan untuk memiliki sejumlah mata uang kripto (dalam hal ini adalah Ether [ETH]) sebagai bentuk saham (disebut staking), dan nilai peluang terpilih untuk membuat block berikutnya sebanding dengan jumlah kriptp ETH yang di-stake itu.Secara keseluruhan, algoritma konsensus terdistribusi memainkan peran penting dalam memungkinkan jaringan terdesentralisasi berfungsi dengan aman dan andal dengan memastikan bahwa semua peserta memiliki pandangan yang sama tentang status sistem.<h2 id="header-2">Apa itu smart contract?</h2>Smart contract adalah program komputer yang dapat dijalankan sendiri yang secara otomatis menerapkan persyaratan perjanjian atau kontrak antara dua pihak atau lebih. Smart contract berjalan di blockchain dan dapat diprogram untuk dieksekusi ketika kondisi tertentu terpenuhi, tanpa memerlukan perantara.Smart contract dapat digunakan untuk mengotomatiskan berbagai proses bisnis, seperti transaksi keuangan, manajemen rantai pasokan, dan transaksi real estat. Smart contract biasanya ditulis dalam bahasa pemrograman seperti Solidity atau Vyper, dan setelah digunakan di blockchain, mereka tidak dapat diubah dan kebal terhadap peretasan.Misalnya, bayangkan smart contract untuk transaksi real estat. Kontrak dapat diprogram untuk dieksekusi secara otomatis setelah kedua belah pihak telah memenuhi kewajibannya, seperti pembeli mentransfer pembayaran dan penjual mentransfer hak kepemilikan. Kontrak tersebut kemudian dapat mengalihkan hak kepemilikan kepada pembeli dan melepaskan pembayaran kepada penjual, semuanya tanpa memerlukan perantara seperti pengacara atau bank.<a href="https://blockchainmedia.id/smart-contract-dari-bitcoin-ke-ethereum/" rel="noopener noreferrer nofollow">Smart contract </a>dapat memberikan beberapa keuntungan, termasuk peningkatan efisiensi, transparansi, dan keamanan, karena menghilangkan kebutuhan akan perantara dan mengurangi risiko penipuan atau kesalahan. Selain itu, mereka dapat mengurangi biaya dengan mengotomatisasi proses bisnis yang membutuhkan waktu dan sumber daya yang signifikan. Jadi, smart contract adalah alternatif baru dalam membuat surat perjanjian atau kontrak secara elektronik yang lebih aman, terpercaya dan transparan.<h2 id="header-3">Apa itu penyimpanan terdesentralisasi?</h2>Penyimpanan terdesentralisasi adalah metode penyimpanan data secara terdistribusi di jaringan node, tanpa bergantung pada server atau otoritas pusat. Penyimpanan terdesentralisasi dapat digunakan untuk menyimpan semua jenis data, termasuk file, dokumen, video, dan gambar.Dalam sistem penyimpanan terdesentralisasi, data dienkripsi dan dipecah menjadi bagian-bagian kecil, yang kemudian didistribusikan ke beberapa node dalam jaringan. Setiap node hanya menyimpan sebagian kecil data, dan data lengkap dapat diambil dengan menggabungkan potongan-potongan dari beberapa node.Sistem penyimpanan terdesentralisasi memberikan beberapa keunggulan dibandingkan sistem penyimpanan terpusat tradisional. Misalnya, menawarkan keamanan dan privasi yang lebih baik, karena data dienkripsi dan didistribusikan di beberapa node, sehingga lebih sulit bagi penyerang untuk mengakses atau memanipulasi.Selain itu, penyimpanan terdesentralisasi dapat menawarkan keandalan dan ketersediaan yang lebih baik, karena tidak ada titik kegagalan tunggal, dan data dapat dengan mudah direplikasi di beberapa node.Contoh sistem penyimpanan terdesentralisasi termasuk <a href="https://blockchainmedia.id/membuat-website-desentralistik-di-blockchainipfs-bagian-pertama/" rel="noopener noreferrer nofollow">IPFS </a>(InterPlanetary File System), Storj dan Sia. Platform ini menggunakan teknologi blockchain dan jaringan peer-to-peer untuk menyediakan solusi penyimpanan yang aman, andal, dan hemat biaya untuk individu dan organisasi.<h2 id="header-4">Contoh sederhana kode pemrograman blockchain</h2>Berikut adalah contoh program blockchain sederhana yang ditulis dalam bahasa pemrograman Solidity, yang biasa digunakan untuk menulis smart contract untuk blockchain Ethereum.<img src="https://academy-public.coinmarketcap.com/optimized-uploads/2c6d38cec6094c8bacbc44388dc2836b.png" />Ini hanyalah contoh sederhana, dan program blockchain yang sesungguhnya bisa jauh lebih rumit, dengan banyak fungsi dan logika kondisional. Namun, kode di atas menggambarkan dasar-dasar cara kerja pemrograman blockchain dan bagaimana smart contract dapat digunakan untuk mengotomatiskan proses secara terdesentralisasi.Sedangkan di bawah ini adalah contoh kode program blockchain untuk smart contract untuk membuat token digital (ERC-2) yang nantinya bisa ditransfer antar pengguna setelah kode di-compile. Sama seperti kode di atas, ia ditulis menggunakan Solidity untuk blockchain Ethereum.<img src="https://academy-public.coinmarketcap.com/optimized-uploads/88a1f096d64d4b5192c2dc5796d7ef8a.png" />Ini hanyalah contoh sederhana. Kode token token digital lainnya jauh lebih rumit, misalya dengan fungsi dan fitur tambahan seperti minting dan membakar token (token burning). Standar token lainnya pun bisa digabungkan, misalnya dengan ERC-721 untuk non-fungible token alias <a href="https://blockchainmedia.id/playstation-masuk-dunia-crypto-lewat-nft/" rel="noopener noreferrer nofollow">NFT</a>.<h2 id="header-5">Apa bahasa pemrograman blockchain selain Solidity?</h2>Ada beberapa bahasa pemrograman yang digunakan dalam pengembangan blockchain, tergantung pada platform blockchain dan persyaratan khusus dari proyek tersebut. Berikut adalah beberapa bahasa pemrograman paling populer yang digunakan dalam pengembangan blockchain.<ul><li>Solidity: Solidity adalah bahasa pemrograman berorientasi kontrak yang digunakan untuk menulis smart contract untuk blockchain Ethereum.</li><li>JavaScript: JavaScript adalah bahasa pemrograman populer yang digunakan untuk menulis aplikasi terdesentralisasi (dApps) di berbagai platform blockchain seperti Ethereum, EOS, dan TRON.</li><li>Go: Go adalah bahasa pemrograman yang dibuat oleh Google yang digunakan untuk membangun sistem terdistribusi dan aplikasi jaringan, termasuk proyek blockchain seperti Hyperledger Fabric.</li><li>Python: Python adalah bahasa pemrograman tujuan umum yang digunakan untuk berbagai aplikasi, termasuk pengembangan blockchain. Python sering digunakan untuk membangun aplikasi terdesentralisasi dan infrastruktur blockchain.</li><li>Rust: Rust adalah bahasa pemrograman sistem yang digunakan untuk membangun perangkat lunak yang cepat dan andal, termasuk infrastruktur blockchain seperti kerangka kerja Substrat yang digunakan untuk membangun Polkadot.</li><li>C&#43;&#43;: C&#43;&#43; adalah bahasa pemrograman berkinerja tinggi yang digunakan untuk membangun protokol blockchain, termasuk Bitcoin dan Ethereum.</li></ul>Ini hanya beberapa bahasa pemrograman yang digunakan dalam pengembangan blockchain, dan pilihan bahasa bergantung pada persyaratan proyek tertentu dan platform blockchain yang digunakan.<h2 id="header-6">Apakah bahasa pemrograman Move efektif digunakan dalam blockchain?</h2>Bahasa pemrograman Move dirancang khusus untuk blockchain Libra, yang dikembangkan oleh Facebook (Meta). Ini adalah bahasa yang diketik secara statis yang dimaksudkan agar aman, terjamin, dan mudah digunakan untuk pengembangan smart contract. Belakangan Move digunakan secara masif di proyek blockchain <a href="https://blockchainmedia.id/profil-pendiri-dan-bos-aptos-mo-shaikh-dan-avery-ching/" rel="noopener noreferrer nofollow">Aptos</a>. Dua pendirinya adalah mantan pengembang di blockchain Libra dan mendapatkan sokongan dana dari Binance, termasuk a16z.Setiap blockchain memerlukan bahasa pemrograman yang berbeda, tetapi Solidity saat inilaj yang paling popular, karena cukup lengkap dan relatif mudah digunakan. Solidity, dengan digabungkan dengan bahasa pemrograman yang lain adalah upaya untuk mencapai tujuan dan fungsi tertentu. Mengingat efisiensi yang bisa dicapai oleh sistem blockchain, maka permintaan terhadap pengembangan aplikasi terkait blockchain aatupun Web3.0 akan berkembang pesat di masa depan. []

Apa Itu Pemrograman Blockchain?

Daftar Isi

blockchainmedia.id

Bergabunglah dengan buletin gratis kami untuk pembaruan kripto harian!