Penjelasan Mendalam
1. Kelemahan Altcoin (Dampak Bearish)
Gambaran umum: Pasar kripto turun 1,81% karena para trader menunggu sinyal suku bunga dari Fed. Aset dengan volatilitas tinggi seperti MORPHO (-8,5%) mengalami kerugian lebih besar dibandingkan Bitcoin (-0,7%). Indeks Fear & Greed mencapai angka 21/100 pada 5 Desember, yang menunjukkan “Ketakutan Ekstrem”.
Arti dari ini: Korelasi MORPHO selama 30 hari dengan ETH sebesar 0,89 membuatnya rentan terhadap pergeseran sektor. Dengan dominasi BTC yang naik (+58,67%), modal mengalir keluar dari altcoin spekulatif.
2. Ambil Untung Setelah Peluncuran ETP (Dampak Campuran)
Gambaran umum: MORPHO sempat naik 7% pada 3 Desember setelah 21Shares melisting ETP-nya di Euronext, namun kemudian harga kembali turun karena trader mengambil keuntungan.
Arti dari ini: Meskipun ETP membuka akses institusional yang lebih luas, kenaikan awal biasanya diikuti oleh aksi ambil untung – terutama karena harga MORPHO masih 70% di bawah puncak tahun 2025. Tingkat perputaran (turnover) sebesar 4,87% menunjukkan likuiditas yang tipis memperparah fluktuasi harga.
3. Penurunan Teknikal (Dampak Bearish)
Gambaran umum: Harga menembus di bawah Simple Moving Average (SMA) 7 hari di $1,43 dan level Fibonacci 23,6% di $1,93. Indeks RSI14 berada di 30,55 yang mendekati wilayah jenuh jual, namun histogram MACD (-0,012) menunjukkan momentum bearish.
Arti dari ini: Para pembeli perlu mengembalikan harga di atas $1,43 (support SMA sebelumnya) untuk mencegah harga menguji level terendah tahun 2025 di $1,29. Exponential Moving Average (EMA) 200 hari di $1,83 kini menjadi level resistance.
Kesimpulan
Penurunan MORPHO mencerminkan sikap hati-hati di seluruh sektor dan aksi ambil untung setelah katalis, yang diperparah oleh struktur teknikal yang lemah. Meskipun kondisi jenuh jual bisa memicu rebound, musim "Bitcoin Season" yang sedang berlangsung (Altcoin Index 21/100) mengharuskan kewaspadaan ekstra.
Pantauan utama: Apakah MORPHO bisa bertahan di level psikologis $1,20 jika BTC menguji support di $90.000?