Penjelasan Mendalam
1. Tujuan & Nilai Tambah
Monad bertujuan mengatasi keterbatasan skalabilitas Ethereum sambil tetap mempertahankan kompatibilitas penuh dengan Ethereum Virtual Machine (EVM). Ini memungkinkan pengembang menjalankan aplikasi Ethereum yang sudah ada tanpa perlu mengubah kode sekaligus mendapatkan keuntungan dari kecepatan tinggi (lebih dari 10.000 TPS) dan biaya gas yang hampir nol. Blockchain ini ditargetkan untuk aplikasi DeFi frekuensi tinggi, game, dan AI, menjadikannya sebagai “EVM generasi berikutnya” untuk adopsi yang lebih luas.
2. Teknologi & Arsitektur
Arsitektur Monad menghadirkan inovasi utama:
- Eksekusi Paralel: Memproses transaksi secara bersamaan (mirip Solana) sambil tetap kompatibel dengan EVM.
- Konsensus MonadBFT: Protokol Byzantine Fault Tolerant berjenjang yang memungkinkan finalitas transaksi dalam waktu kurang dari satu detik (~800 ms).
- MonadDB: Basis data khusus yang menyimpan data di SSD (bukan RAM), sehingga mengurangi biaya perangkat keras bagi operator node.
Peningkatan ini memungkinkan Monad menangani 100 kali lipat throughput Ethereum sambil tetap menjaga desentralisasi.
3. Tokenomik & Ekosistem
Token MON memiliki tiga fungsi utama:
- Biaya Gas: Membayar transaksi di jaringan.
- Staking: Mengamankan jaringan melalui validasi proof-of-stake.
- Tata Kelola: Memberikan suara dalam pengambilan keputusan terkait peningkatan protokol.
Saat peluncuran, 10,8 miliar MON (10,8% dari total pasokan 100 miliar) mulai beredar, dengan alokasi untuk penjualan publik, airdrop, dan pengembangan ekosistem. Lebih dari 300 proyek, termasuk Uniswap dan Magic Eden, telah terintegrasi dengan Monad setelah mainnet (Monad Docs).
Kesimpulan
Monad menghadirkan cara baru untuk mengatasi batasan skalabilitas Ethereum dengan menggabungkan kompatibilitas EVM dan performa tinggi. Fokusnya pada alat pengembang dan transaksi berbiaya rendah dapat menarik para pembangun yang menginginkan kecepatan tanpa fragmentasi ekosistem. Namun, apakah keunggulan teknis ini dapat bersaing dengan Solana dan Ethereum Layer 2? Jawabannya bergantung pada adopsi yang berkelanjutan dan desentralisasi validator.