Penjelasan Mendalam
1. Tujuan & Nilai Tambah
Aster bertujuan menggabungkan efisiensi pertukaran terpusat (CEX) dengan transparansi keuangan terdesentralisasi (DeFi). Platform ini mengatasi masalah seperti front-running dan target likuidasi melalui hidden orders (dark pools) dan eksekusi bebas MEV. Trader dapat menggunakan token liquid-staking (misalnya asBNB) atau stablecoin yang menghasilkan imbal hasil (USDF) sebagai jaminan, sehingga memungkinkan pendapatan pasif saat berdagang—pendekatan unik untuk efisiensi modal.
2. Teknologi & Arsitektur
Didukung oleh Aster Chain, sebuah blockchain Layer-1 yang fokus pada privasi dan kecepatan, platform ini memakai zero-knowledge proofs untuk memvalidasi transaksi tanpa mengungkapkan detail sensitif seperti ukuran posisi. Aster menyediakan dua mode:
- Simple Mode: Perdagangan dengan satu klik dan leverage hingga 1001x.
- Pro Mode: Jenis order lanjutan (grid, trailing stops), akses API, dan perdagangan perpetual saham 24/7.
3. Tokenomik & Tata Kelola
Token $ASTER memiliki pasokan tetap sebanyak 8 miliar, dengan 53,5% dialokasikan untuk hadiah komunitas (airdrops, staking). Fungsi token meliputi:
- Tata Kelola: Pengambilan keputusan terdesentralisasi untuk pembaruan protokol.
- Diskon Biaya: Pengurangan biaya perdagangan bagi pemegang token.
- Buybacks: Pendapatan protokol digunakan untuk membeli kembali token guna mendukung nilai jangka panjang.
Kesimpulan
Aster menggabungkan konsep self-custody dari DeFi dengan efisiensi ala CEX, dengan fokus pada privasi dan fleksibilitas modal. Roadmap-nya mencakup peluncuran Aster Chain dan perluasan perdagangan aset dunia nyata (RWA). Apakah blockchain Layer-1 yang berfokus pada privasi ini akan menarik adopsi institusional sekaligus mempertahankan semangat terbuka DeFi?