Harga token FTT yang diterbitkan oleh crypto exchange bangkrut, FTX melonjak sebesar 99 persen dalam 24 jam terakhir. Sebelumnya Ketua SEC, Gary Gensler mengatakan, bahwa FTX bisa bangkit kembali jika pengelola baru patuh terhadap peraturan yang ada. Kurang dari 24 jam setelah Ke...
Kurang dari 24 jam setelah Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS mengatakan bahwa FTX bisa bangkit, harga token FTT besutan crypto exchange FTX langsung melonjak. Berdasarkan data dari Tradingview, dalam 24 jam terakhir, kenaikannya mencapai 99,5 persen di kisaran US$2,31 per FTT.
Kenaikan tiba-tiba ini tampak sebagai aksi spekulatif dari pelaku pasar dalam merespons komentar Gensler terbaru itu. Padahal belum tentu jika FTX bangkit kembali di bawah pimpinan baru, token FTT bisa masih menjadi bagian dari perusahaan yang bangkrut sejak tahun lalu itu.
Secara teknikal, pada time frame 4 jam dan harian, harga token FTT berdasarkan sejumlah indikator popular, menunjukkan sinyal positif, seperti SMA50, MOM dan MACD. Namun data RSI, MFI dan Bollinger Band, di kedua time frame, mengindikasikan akan adanya pembalikan arah.
Pernyataan Ketua SEC
Sebelumnya, kepada CNBC, pada Rabu (8/11/2023) waktu setempat, Gensler menyampaikan bahwa FTX bisa berdiri kembali jika taat dan patuh terhadap peraturan yang ada di Amerika Serikat.
Pernyataan itu mengarah pada kenyataan bahwa Tom Farley, mantan presiden Bursa Efek New York menjadi salah satu dari 3 penawar yang berencana mengakuisisi FTX. Farley memang dikenal punya crypto exchange sendiri, bernama Bullish yang berdiri pada Mei 2023.
“Siapapun pihak, termasuk itu Tom, yang ingin berbisnis di bidang ini, saya tegaskan, lakukanlah sesuai hukum. Bangunlah kepercayaan terhadap investor dan pastikan itu transparan. Janganlah mencampuradukkan semua fungsi ini, melakukan perdagangan yang merugikan pengguna Anda atau menggunakan aset kripto mereka untuk tujuan Anda sendiri,” tegas Gensler.
Selain Tom Farley, Figure Technologies dan perusahaan modal ventura cryptocurrency Proof Group juga mengajukan penawaran untuk membeli FTX, menurut laporan Wall Street Journal, 8 November 2023 lalu.
Lacak seluruh pasar di TradingView
new TradingView.widget(
{
"width": "700",
"height": "610",
"symbol": "BINANCE:FTTUSDT",
"interval": "D",
"timezone": "Asia/Jakarta",
"theme": "dark",
"style": "1",
"locale": "id",
"enable_publishing": false,
"allow_symbol_change": true,
"container_id": "tradingview_674b4"
}
);
Sebelum kabar dari media keuangan itu, Thomas Braziel pendiri 177 Partners meragukan kebangkitan FTX.
"Itu tidak benar. Nilai FTT pada dasarnya adalah nol, tidak ada yang membeli aset itu dan mitra yang ingin meluncurkan kembali FTX, apalagi kelak ingin memasukkan token FTT lagi," tegas Thomas pada Oktober lalu, dilansir dari TheBlock.
Ini bukan pertama kalinya "kebangkitan FTX" dibahas. Pada Januari 2023, John J. Ray III, pengacara yang mengurusi proses kebangkrutan FTX melontarkan gagasan untuk mengaktifkan kembali crypto exchange ini.
Ray ditunjuk sebagai CEO FTX sementara setelah keruntuhannya pada November 2022. Dalam sebuah wawancara dengan Wall Street Journal, Ray mengatakan bahwa dia membentuk gugus tugas untuk menyelidiki kemungkinan peluncuran kembali FTX.com, perusahaan induk crypto exhange itu.
Pada pekan lalu mantan CEO FTX, Sam-Bankman Field (SBF) dinyatakan bersalah oleh juri di pengadilan New York bersalah atas 7 tuduhan yang diajukan sebelumnya oleh jaksa. Ia terancam hukuman penjara selama 115 tahun. Pengadilan berikutnya dijadwalkan pada tahun 2024.