Setelah menapak dekade pertamanya, Bitcoin berhasil meraih dukungan yang kuat sekaligus kritik yang tajam. Laporan dari Fidelity Digital Assets pada November 2023, yang berjudul "Revisiting Persistent Bitcoin Criticisms," menyorot dan menjawab 9 kritik terhadap BTC. Adapun dalam ...
Adapun dalam dokumen tersebut adalah perjalanan crypto utama ini menjadi simbol inovasi: menghadapi pengawasan, melalui volatilitas, dan tetap mengokohkan tempatnya dalam ekosistem keuangan. Berikut sejumlah wawasan yang diberikan oleh penelitian Fidelity yang merupakan perusahaan pengelola aset terbesar ketiga di dunia.
Volatilitas: Gejala Pertumbuhan atau Batu Sandungan?
Kritik utama terhadap Bitcoin adalah volatilitasnya, yang skeptis menganggapnya tidak layak sebagai tempat penyimpan nilai. Namun, Fidelity Digital Assets menyarankan bahwa volatilitas adalah sisi lain dari pasokan Bitcoin dan keberadaannya dalam pasar tanpa intervensi.
Mereka berpendapat bahwa seiring adopsi meluas dan pasar semakin matang, volatilitas seharusnya menurun.
Trajektori historis kelas aset baru mendukung pandangan ini, menunjukkan bahwa volatilitas awal adalah bagian dari evolusi aset menuju stabilitas.
Perbandingan dengan awal-awal emas juga menggambarkan hal serupa; emas juga mengalami fluktuasi serupa sebelum menjadi penyimpan nilai global.
Jaringan Pembayaran atau Cadangan Nilai?
Debat mengenai efektivitas Bitcoin sebagai sistem pembayaran bersifat nuansa. Lapisan dasar Bitcoin tidak dirancang untuk bersaing dengan sistem transaksi berkecepatan tinggi seperti Visa atau Mastercard.
Sebaliknya, Bitcoin memprioritaskan jaminan penyelesaian dan keamanan, menjadikannya ideal untuk transaksi bernilai tinggi.
Fidelity mencatat bahwa volume transaksi Bitcoin signifikan, dengan US$3,1 triliun diselesaikan tahun lalu. Volume ini, meskipun tidak dapat dibandingkan dengan pemroses pembayaran tradisional dalam frekuensi, sangat signifikan dalam nilai.
Lacak seluruh pasar di TradingView
new TradingView.widget(
{
"width": "700",
"height": "500",
"symbol": "BINANCE:BTCUSDT",
"interval": "D",
"timezone": "Etc/UTC",
"theme": "light",
"style": "1",
"locale": "id",
"enable_publishing": false,
"allow_symbol_change": true,
"container_id": "tradingview_b9a83"
}
);
Dampak Lingkungan: Rekonsiliasi
Keberlanjutan lingkungan merupakan bagian signifikan dari kritik terhadap Bitcoin. Laporan mengakui konsumsi energi dari penambangan Bitcoin tetapi meletakkannya dalam konteks penggunaan energi terbarukan dalam industri tersebut secara keseluruhan.
Ini menyoroti bahwa sebagian besar penambangan Bitcoin didukung oleh energi terbarukan dan bahwa penambangan Bitcoin bahkan dapat menggunakan energi yang sebaliknya akan terbuang sia-sia, seperti gas terdampar.
Argumen kuncinya adalah analisis perbandingan penggunaan energi: penambangan Bitcoin versus sistem perbankan tradisional, dengan sifat digitalnya menawarkan alternatif yang mungkin lebih sedikit menggunakan sumber daya.
Bitcoin Melawan Segala Rintangan
Bitcoin telah dihadapkan pada prediksi kepunahan, dengan para kritikus menyarankan bahwa akan digantikan oleh alternatif yang lebih unggul. Namun, Bitcoin tetap dominan, berkat efek jaringannya dan propertinya yang mendasar seperti desentralisasi dan kelangkaan.
Analisis Fidelity menunjukkan bahwa meskipun teknologi Bitcoin dapat direplikasi, komunitasnya yang tangguh dan kepercayaan yang diperolehnya tidak dapat dengan mudah diduplikasi.
Hakikat Nilai Bitcoin
Ketidakdidukungan Bitcoin oleh aset fisik atau arus kas sering disebut sebagai kekhawatiran. Namun, laporan berpendapat bahwa Bitcoin didukung oleh kontrak sosial dan kode, sebuah bentuk dukungan baru dalam era digital.
Nilainya berasal dari kelangkaannya, keamanannya, dan efek jaringan dari para pemangku kepentingannya.
Bug Boogeyman: Menilai Risiko di Kode
Ketakutan terhadap bug berbahaya dalam kode Bitcoin tidak tanpa dasar, karena perangkat lunak pada dasarnya dapat terjadi kesalahan. Namun, laporan menyoroti catatan ketangguhan Bitcoin yang mengesankan, dengan jaringan mengatasi bug-bug sebelumnya melalui tanggapan cepat komunitas dan perbaikan protokol.
Sifat sumber terbuka kode Bitcoin memungkinkan pengawasan dan pengujian yang terus-menerus, yang memperkuat kehandalannya.
Ketidakpastian Regulasi: Pedang Bermata Dua
Tantangan regulasi dianggap sebagai hambatan potensial untuk adopsi luas Bitcoin. Pandangan Fidelity adalah bahwa regulasi dapat juga berfungsi sebagai validasi dari proposisi nilai Bitcoin dan integrasinya ke dalam sistem keuangan.
Regulasi yang jelas dan spesifik bahkan dapat meningkatkan kredibilitas Bitcoin dan memfasilitasi pertumbuhannya.
Gelombang Minat Berkelanjutan dan Berkembang
Kekhawatiran tentang potensi kehilangan minat terhadap Bitcoin diakui, tetapi laporan juga menunjukkan pertumbuhan stabil dalam jumlah pemilik Bitcoin, menandakan minat yang berkelanjutan dan berkembang.
Kasus penggunaan yang berkembang dan perhatian institusional yang meningkat dapat lebih memantapkan relevansi Bitcoin.
Merangkul yang Tidak Diketahui
Terakhir, "yang tidak diketahui yang tidak diketahui" adalah risiko yang tidak mungkin diprediksi dan bukanlah hal yang unik untuk Bitcoin.
Fidelity menekankan perlunya bagi investor untuk mengakui ketidakpastian inheren ini dan mengelola eksposur mereka terhadap aset digital dengan bijaksana.
Kesimpulan: Perjalanan Bitcoin Terus Berlanjut
Secara keseluruhan, penelitian Fidelity Digital Assets menyajikan pandangan seimbang terhadap kritik terhadap Bitcoin. Ini mengakui legitimasi beberapa kekhawatiran sambil memberikan argumen balik untuk yang lain.
Laporan tersebut tidak mengesampingkan tantangan yang dihadapi Bitcoin; sebaliknya, ia menyusunnya dalam konteks kelas aset yang terus berkembang.
Perjalanan Bitcoin jauh dari linear, dan narasinya kompleks. Ini adalah fenomena teknologi dan keuangan yang menentang kategorisasi sederhana. Namun, kritik terhadap Bitcoin adalah bagian dari siklus hidup inovasi yang mengubah. [ab]