Penjelasan Mendalam
1. Teknologi & Arsitektur
Zilliqa menggunakan sharding, yaitu membagi jaringan menjadi kelompok node yang lebih kecil, untuk mencapai skalabilitas linier. Dengan cara ini, Zilliqa mampu menangani sekitar 2.500 transaksi per detik (TPS) dengan biaya rendah (~$0,0001 per transaksi). Pada tahun 2025, Zilliqa beralih ke mekanisme konsensus Proof-of-Stake (PoS), yang mengurangi penggunaan energi hingga 99% dan memungkinkan finalitas transaksi yang lebih cepat (~1,3 detik per blok). Kompatibilitasnya dengan EVM memungkinkan pengembang untuk menjalankan aplikasi terdesentralisasi berbasis Ethereum dengan sedikit perubahan (Zilliqa).
2. Tujuan & Nilai yang Ditawarkan
Zilliqa menargetkan penggunaan di bidang DeFi yang diatur dan tokenisasi aset dunia nyata (RWA), dengan fitur-fitur seperti:
- x-shards yang dapat disesuaikan: Lingkungan terisolasi untuk aplikasi dengan aturan privasi dan kepatuhan yang khusus.
- Smart Accounts: Dompet kompatibel ERC-4337 yang mendukung otentikasi multi-faktor dan transaksi tanpa biaya gas.
- Alat untuk institusi: Integrasi KYC/AML dan infrastruktur yang siap diaudit untuk perusahaan (Whitepaper).
3. Pembeda Utama
Berbeda dengan blockchain umum, Zilliqa menekankan modularitas dan kepatuhan regulasi:
- Interoperabilitas lintas rantai: Universal Cross-Chain Broker yang menghubungkan Ethereum dan jaringan lain.
- GZIL Collective: DAO yang mendanai proyek ekosistem seperti protokol DeFi dan dompet.
- Tokenomik: Pasokan tetap (21 miliar ZIL) dengan hadiah staking yang dirancang tanpa inflasi.
Kesimpulan
Zilliqa memposisikan diri sebagai blockchain untuk institusi dengan menggabungkan skalabilitas, kompatibilitas Ethereum, dan kepatuhan regulasi. Fokusnya pada tokenisasi aset dunia nyata dan kepatuhan menjadi keunggulan tersendiri, namun keberhasilan adopsinya bergantung pada kemampuannya bersaing dengan ekosistem Ethereum. Apakah arsitektur modular Zilliqa dapat menarik pengembang yang membangun produk keuangan yang diatur?