Prediksi Harga Stable (STABLE)

Oleh CMC AI
09 December 2025 08:34PM (UTC+0)

TLDR

Harga Stable sangat bergantung pada peluncuran mainnet, tingkat adopsi, dan perkembangan regulasi.

  1. Ketidakstabilan Mainnet – Peluncuran yang kacau berisiko merusak kredibilitas, namun perbaikan dapat menstabilkan kondisi.

  2. Pembukaan Token – 50% pasokan (tim/investor) akan dibuka selama 4 tahun, berpotensi menyebabkan dilusi.

  3. Arah Regulasi – GENIUS Act di AS membantu; namun pengawasan global terhadap stablecoin semakin ketat.

Penjelasan Mendalam

1. Peluncuran Mainnet & Pertumbuhan Ekosistem (Dampak Campuran)

Gambaran Umum:
Peluncuran StableChain pada 8 Desember menghadapi keluhan pengguna terkait penarikan dana dan kompleksitas token gas (gUSDT) (The Defiant). Namun, desain native USDT-nya menargetkan kecepatan transaksi lebih dari 10.000 TPS dan adopsi institusional melalui transfer rahasia. Mitra seperti PayPal dan Libeara dari Standard Chartered menunjukkan adanya minat dari perusahaan besar.

Maknanya:
Dalam jangka pendek, kekhawatiran akibat masalah peluncuran dapat memperpanjang tekanan jual (harga turun 36% dalam seminggu). Keberhasilan jangka menengah bergantung pada penyelesaian masalah pengalaman pengguna (UX) dan menarik pengembang – ekosistem yang kredibel dapat meningkatkan permintaan.

2. Jadwal Vesting & Dinamika Pasokan (Dampak Negatif)

Gambaran Umum:
Sebanyak 50% dari total pasokan STABLE sebanyak 100 miliar dialokasikan untuk tim dan investor, dengan masa tunggu (cliff) 1 tahun dan vesting linear selama 4 tahun mulai Desember 2025. Hanya 8% dari 40% alokasi komunitas yang tersedia secara likuid saat peluncuran.

Maknanya:
Setelah masa cliff berakhir (Q4 2026), pembukaan token berpotensi menimbulkan tekanan jual besar jika pendukung awal memilih keluar. Namun, imbal hasil staking yang dibayarkan dalam USDT dapat mendorong pengguna untuk menahan token – ini adalah keseimbangan antara risiko dilusi dan insentif untuk tetap memegang token.

3. Angin Regulasi & Risiko (Dampak Positif/Negatif)

Gambaran Umum:
GENIUS Act di AS memberikan kejelasan untuk pembayaran stablecoin, mendukung upaya Stable dalam menarik institusi. Sebaliknya, IMF dan regulator Uni Eropa memperingatkan risiko sistemik jika stablecoin mengganggu kebijakan moneter (CoinGeek).

Maknanya:
Aturan yang jelas di AS dapat mempercepat adopsi oleh perusahaan, sementara regulasi ketat di Eropa dan Asia mungkin membatasi pertumbuhan. Hubungan Stable dengan Bitfinex/Tether juga menambah risiko pengawasan regulasi.

Kesimpulan

Harga Stable menghadapi tantangan teknis dan pengalaman pengguna dalam jangka pendek, namun berpotensi pulih jika infrastruktur yang fokus pada institusi berhasil menarik minat. Masa vesting pada Desember 2026 menjadi titik kritis terkait lonjakan pasokan. Apakah kemitraan StableChain dengan perusahaan besar dapat mengimbangi tekanan jual akibat pembukaan token? Pantau pertumbuhan volume transaksi dan perkembangan regulasi pada kuartal pertama 2026.

CMC AI can make mistakes. Not financial advice.