Analisis Mendalam
1. Krisis Identitas Merek (Dampak Negatif)
Gambaran: Co-founder Polygon, Sandeep Nailwal, memicu perdebatan tentang kemungkinan kembali menggunakan nama MATIC setelah banyak pengguna melaporkan kebingungan dengan simbol POL, terutama di kalangan yang kurang paham teknologi (Cointelegraph). Saat ini, harga POL masih 89% lebih rendah dari puncaknya di tahun 2024.
Maknanya: Ketidakstabilan merek berisiko membuat pengguna ritel yang sebelumnya mendukung MATIC menjadi ragu. Ketidakjelasan identitas token ini dapat memicu penjualan jangka pendek dari pemegang yang mencari kepastian.
2. Gangguan Upgrade Jaringan (Dampak Campuran)
Gambaran: Bursa Bithumb dan Tokocrypto menghentikan sementara deposit dan penarikan POL mulai 9 Desember untuk mendukung proses upgrade jaringan Polygon (CoinMarketCap).
Maknanya: Meskipun upgrade bertujuan meningkatkan skalabilitas jaringan, biasanya terjadi pembatasan likuiditas sementara sebelum dan selama proses tersebut. Volume perdagangan 24 jam turun 15,8% menjadi $61 juta, menandakan aktivitas trading yang berkurang saat para pemegang menunggu kepastian.
3. Penurunan Teknis (Dampak Negatif)
Gambaran: POL turun di bawah rata-rata pergerakan sederhana 30 hari (SMA30) di $0,1455 dan kini berada 57% di bawah rata-rata 90 hari. Indeks RSI14 di angka 33,5 menunjukkan kondisi oversold, namun belum ada sinyal bullish divergence.
Maknanya: Momentum didominasi oleh tekanan jual tanpa adanya support kuat sampai level $0,117 (harga terendah 25 November). Jika harga bertahan di bawah $0,12, kemungkinan akan memicu program jual otomatis yang menargetkan level psikologis $0,10.
Kesimpulan
Penurunan POL mencerminkan kombinasi masalah ketidakpastian merek, kehati-hatian menjelang upgrade, dan kondisi teknikal yang melemah — semua diperparah oleh dominasi Bitcoin (58,7%) yang menyedot likuiditas dari altcoin. Hal yang perlu diperhatikan: Bisakah pimpinan Polygon menstabilkan sentimen selama upgrade 9 Desember, atau justru perdebatan nostalgia MATIC akan memperdalam kerugian?