Penjelasan Mendalam
1. Pencapaian Dual Credit Ratings (15 Oktober 2025)
Gambaran Umum:
TBILL Fund OpenEden, produk tokenized U.S. Treasuries, mendapatkan peringkat kredit “AA+f” dari S&P Global dan “A” dari Moody’s. Dana ini dikelola oleh BNY Mellon yang mengelola aset senilai $52 triliun, dengan total nilai terkunci (TVL) sebesar $260 juta, menunjukkan permintaan yang kuat untuk aset nyata yang diatur dan memberikan hasil (yield-bearing RWAs).
Maknanya:
Ini merupakan kabar positif untuk EDEN karena peringkat ganda ini menegaskan kepatuhan tingkat institusional, yang berpotensi menarik modal dari sektor keuangan tradisional (TradFi). Namun, harga EDEN turun 93% dalam 90 hari terakhir, menunjukkan adanya skeptisisme pasar meskipun fundamentalnya kuat. (The Block)
2. Integrasi Brevis zkOracle (4 November 2025)
Gambaran Umum:
OpenEden bergabung dengan “Proving Grounds” dari Brevis untuk mengintegrasikan data on-chain yang didukung teknologi zero-knowledge proofs. Ini memungkinkan pemberian insentif DeFi yang dipersonalisasi, seperti diskon biaya untuk pengguna setia, sambil tetap menjaga privasi pengguna.
Maknanya:
Sinyal netral hingga positif: Integrasi ini memperluas kegunaan EDEN dalam ekosistem DeFi, namun keberhasilannya bergantung pada pertumbuhan ekosistem Brevis. Volume perdagangan EDEN dalam 24 jam terakhir ($17,9 juta) menunjukkan minat spekulatif, tetapi kepercayaan pasar masih rendah. (Brevis)
3. Peluncuran Kontrak Perpetual (17 Oktober 2025)
Gambaran Umum:
Top.one meluncurkan kontrak perpetual EDEN/USDT yang memungkinkan spekulasi dengan leverage tinggi pada narasi RWA EDEN. Minat terbuka masih rendah secara keseluruhan ($4,24 miliar di sektor ini), dan harga EDEN turun 1,1% per jam, mencerminkan sentimen bearish.
Maknanya:
Sinyal jangka pendek bearish: Leverage tinggi (75x) meningkatkan risiko likuidasi di tengah tren penurunan harga EDEN. Namun, derivatif ini berpotensi menstabilkan harga dalam jangka panjang dengan menarik pelaku arbitrase. (Top.one)
Kesimpulan
OpenEden berusaha menyeimbangkan validasi institusional dengan dinamika pasar yang fluktuatif. Meskipun TBILL Fund-nya menetapkan standar kepatuhan, token EDEN masih menghadapi tekanan jual dan aktivitas perdagangan spekulatif. Pertanyaannya, apakah pencapaian regulasi ini akan mendorong permintaan yang berkelanjutan, ataukah tantangan makroekonomi akan menunda adopsi RWA?