Penjelasan Mendalam
1. Token Unlocks dan Inflasi (Dampak Negatif)
Gambaran:
Sebanyak 50,6% dari total pasokan MON sebanyak 100 miliar token masih terkunci hingga kuartal ke-4 tahun 2029. Token untuk tim (27%) dan investor (19,7%) mulai dibuka pada akhir 2026 dengan mekanisme vesting bulanan. Ditambah inflasi tahunan 2% dari hadiah blok, ini berisiko menyebabkan kelebihan pasokan jika permintaan tidak seimbang.
Artinya:
Penjualan kecil dari pemegang awal bisa memperbesar tekanan penurunan harga. Contohnya, jika 10% dari 19,7 miliar token investor dijual, berarti sekitar 1,97 miliar MON ($36,8 juta dengan harga $0,0187) akan beredar, setara dengan 18% dari pasokan saat ini.
2. Pertumbuhan Ekosistem (Dampak Campuran)
Gambaran:
Integrasi stablecoin USD1 dan kemitraan seperti staking di Bybit bertujuan meningkatkan aktivitas DeFi di jaringan Monad. Namun, Total Value Locked (TVL) belum teruji setelah peluncuran mainnet.
Artinya:
Jika adopsi berhasil, MON bisa lebih berguna sebagai token gas. Namun, persaingan dari Ethereum Layer 2 (seperti Base) dan ekosistem DeFi Solana yang sudah mapan membatasi potensi kenaikan harga. Indeks RSI saat ini (35,49) dan Fear & Greed Index (28) menunjukkan minat spekulatif yang lemah.
3. Kepastian Regulasi (Dampak Positif)
Gambaran:
Struktur Monad yang mematuhi MiCA menghindari klasifikasi langsung sebagai sekuritas di Uni Eropa. Ini berbeda dengan proyek yang berfokus pada pasar AS yang menghadapi pengawasan ketat dari SEC (MiCA Whitepaper).
Artinya:
Keamanan regulasi ini bisa menarik modal institusional, terutama jika Monad menjadi pusat stablecoin yang berfokus pada pasar UE seperti USD1. Namun, fragmentasi regulasi global tetap menjadi risiko.
Kesimpulan
Harga Monad bergantung pada keseimbangan antara inflasi pasokan dan adopsi nyata di dunia nyata. Perhatikan pembukaan token pada kuartal 3 tahun 2026 dan tren TVL setelah integrasi USD1. Apakah teknologi kompatibel EVM dari MON bisa menemukan posisi di tengah pesaing kuat, atau justru dilusi akan menghambat momentum?