Penjelasan Mendalam
1. Peluncuran Blockchain MultiVM (17 September 2025)
Gambaran: MANTRA meng-upgrade mainnet-nya agar secara native mendukung smart contract EVM dan CosmWasm, memungkinkan pengembang membangun aplikasi RWA menggunakan Solidity atau Rust.
Ini menjadikan MANTRA sebagai chain Layer 1 pertama dengan kompatibilitas dual-VM yang dirancang khusus untuk aset dunia nyata. Upgrade ini juga mencakup pemeriksaan regulasi di tingkat protokol untuk memastikan tokenisasi yang sesuai dengan aturan. Pengembang kini dapat meluncurkan dApps native Ethereum tanpa perlu mengubah kode, sekaligus mendapatkan akses interoperabilitas Cosmos IBC.
Arti bagi MANTRA: Ini merupakan kabar positif karena memperluas adopsi pengembang dan menempatkan MANTRA sebagai pusat proyek RWA kelas institusi. Likuiditas lintas-chain yang lebih sederhana bisa menarik lebih banyak penerbit aset.
(Sumber)
2. Peluncuran LotusDex (27 November 2025)
Gambaran: MANTRA meluncurkan LotusDex, sebuah DEX native yang menggunakan mekanisme Proof-of-Contribution untuk memberikan hadiah likuiditas dan mendukung perdagangan yang sesuai regulasi.
Pertukaran ini mendukung swap, yield farming, dan pool yang didukung RWA dengan mantraUSD sebagai stablecoin dasar. Mekanisme konsensusnya memprioritaskan pengguna yang melakukan staking OM dan menyediakan likuiditas, sehingga insentifnya selaras dengan pertumbuhan ekosistem jangka panjang.
Arti bagi OM: Dalam jangka pendek, ini netral karena menambah kegunaan token namun menghadapi persaingan dari DEX yang sudah mapan. Namun, pool likuiditas yang fokus pada RWA bisa menjadi pembeda bagi ekosistem DeFi MANTRA.
(Sumber)
3. Infrastruktur Migrasi ERC-20 (Batas Waktu 15 Januari 2026)
Gambaran: MANTRA menyelesaikan kode untuk jembatan satu arah yang akan menghapus token ERC-20 OM, sehingga pemegang token harus bermigrasi ke chain native.
Jembatan ini menggunakan mekanisme "Mirror Bucket" untuk mengunci token OM berbasis Ethereum sambil mencetak token setara di MANTRA Chain. Token yang tidak dimigrasi setelah batas waktu akan dikelola oleh MANTRA Chain Association.
Arti bagi OM: Ini berdampak negatif pada likuiditas jangka pendek karena adanya tekanan migrasi paksa, tetapi positif dalam jangka panjang dengan mengonsolidasikan penggunaan OM dalam ekosistemnya sendiri. Trader disarankan memantau dukungan bursa agar proses migrasi berjalan lancar.
(Sumber)
4. Integrasi Google Cloud RPC (16 Juli 2025)
Gambaran: Node RPC mainnet MANTRA kini tersedia di Google Cloud Marketplace, memberikan akses dengan uptime tinggi bagi pengembang untuk data chain.
Integrasi ini menyediakan alat untuk meluncurkan smart contract, mengakses analitik real-time, dan membangun aplikasi RWA yang sesuai regulasi. Infrastruktur global Google memungkinkan performa node dengan latensi rendah.
Arti bagi OM: Ini netral terhadap harga OM, tetapi positif untuk aktivitas pengembang karena infrastruktur kelas enterprise menurunkan hambatan dalam membangun di MANTRA Chain.
(Sumber)
Kesimpulan
Pembaruan kode MANTRA menekankan kesiapan institusional melalui fleksibilitas MultiVM, alat DeFi yang sesuai regulasi, dan infrastruktur enterprise. Meskipun OM menghadapi tantangan migrasi dalam jangka pendek, fokus pada tokenisasi RWA dan interoperabilitas lintas-chain menempatkannya pada posisi yang kuat untuk adopsi khusus. Pertanyaannya, apakah model Proof-of-Contribution LotusDex dapat menarik likuiditas yang berkelanjutan di pasar DEX yang kompetitif?