Analisis Mendalam
1. Risiko Distribusi Token (Dampak Negatif)
Gambaran:
Pada TGE HANA di Juni 2025, sebanyak 50 juta token (5% dari total pasokan) dialokasikan dengan harga $0,04 tanpa masa vesting, sehingga menciptakan tekanan jual langsung. Harga saat ini ($0,0119) turun sekitar 70% dari harga penjualan awal, menunjukkan bahwa investor awal mengalami kerugian. Token tim (19% dari total pasokan) masih terkunci hingga 2027, tetapi token treasury yang sudah dibuka (20%) berpotensi memperbesar dilusi.
Artinya:
Penjualan pasca-listing dari peserta TGE dan kemungkinan penjualan token treasury dapat memperpanjang tekanan penurunan harga. Pasokan yang beredar saat ini sebanyak 473 juta token (47% dari total) masih memungkinkan inflasi tambahan dari insentif ekosistem.
Gambaran:
Hana Network memposisikan diri sebagai “TikTok-nya crypto” dengan fitur tipping sosial langsung dan perdagangan P2P, namun kritik menyebutkan belum ada produk yang benar-benar berfungsi (MaransCrypto). Beberapa milestone roadmap seperti kemitraan Bitget Wallet Card (November 2025) masih belum teruji.
Artinya:
Jika alat keuangan hypercasual ini berhasil diluncurkan, bisa menarik pengguna ritel. Namun, keterlambatan berisiko mengikis kepercayaan. Penurunan harga sebesar 88,6% sejak TGE mencerminkan skeptisisme terhadap pelaksanaan proyek.
3. Tantangan Pasar Altcoin (Dampak Negatif)
Gambaran:
Dominasi Bitcoin sebesar 58,4% dan indeks “Bitcoin Season” dengan skor 17 menunjukkan pergeseran modal dari altcoin mikro seperti HANA. Dengan kapitalisasi pasar $5,6 juta, HANA sangat rentan terhadap perubahan likuiditas – volume perdagangan 24 jam sebesar $10,4 juta menunjukkan aktivitas spekulatif yang dominan.
Artinya:
Pemulihan harga sangat bergantung pada perubahan tren ke “Altcoin Season” (terakhir terjadi pada September 2025). Sampai saat itu, HANA kemungkinan akan mengikuti tren lemah altcoin secara umum, terutama dengan adanya eksposur derivatif – kontrak perpetual 50x di Toobit meningkatkan risiko volatilitas.
Kesimpulan
Masa depan HANA bergantung pada kemampuan menyeimbangkan risiko tokenomik dengan peluncuran utilitas nyata. Meskipun listing di bursa seperti KuCoin dan Binance Alpha meningkatkan aksesibilitas, proyek ini perlu pertumbuhan pengguna yang nyata untuk mengimbangi inflasi. Pantau RSI 30 hari (38,1) – jika menembus di atas 50, bisa menjadi tanda momentum jual mulai melemah. Apakah integrasi sosial Hana mampu mengimbangi penurunan kuartalan sebesar 79%?