Analisis Mendalam
1. Krisis Kesehatan Ekosistem (Dampak Negatif)
Gambaran Umum:
Total Value Locked (TVL) Blast di DeFi turun drastis menjadi $65 juta, turun 97% dari puncaknya sebesar $2,2 miliar pada 2024. Pengguna aktif harian juga turun 95% menjadi hanya 3.500. Jaringan ini menghadapi masalah dengan banyaknya dApps yang ditinggalkan dan keluarnya pengembang setelah kekecewaan airdrop (The Defiant).
Arti dari ini:
Likuiditas yang tipis dan infrastruktur yang menurun membuat BLAST rentan terhadap penjualan lebih lanjut. Sejarah seperti runtuhnya Terra menunjukkan bahwa penurunan TVL sering kali menjadi tanda awal dari penurunan harga yang berkepanjangan.
2. Pengembangan Ekosistem Fase 2 (Dampak Campuran)
Gambaran Umum:
Blast berencana meluncurkan “full-stack chain” yang mencakup dompet kripto asli dan mekanisme yield yang lebih baik pada kuartal pertama 2026. Tim juga akan mengalokasikan 25 miliar BLAST (0,25% dari total pasokan) untuk hibah pengembang (Blast Vision).
Arti dari ini:
Jika berhasil, hal ini bisa menarik modal baru. Namun, korelasi harga BLAST dengan ETH selama 90 hari terakhir adalah -0,31 — artinya jaringan perlu memiliki faktor pendorong sendiri agar tidak terus terpengaruh oleh kelemahan pasar secara umum.
3. Perubahan Sentimen Pasar (Dampak Netral)
Gambaran Umum:
Indeks Fear & Greed di pasar kripto berada di angka 22/100 (Ketakutan Ekstrem), sementara dominasi Bitcoin sekitar 58,8%. Token Layer 2 mengalami kinerja yang lebih buruk dibandingkan BTC sebesar 41% sejak awal tahun (CMC Global Metrics).
Arti dari ini:
BLAST masih sangat dipengaruhi oleh pergerakan pasar makro. Jika terjadi reli altcoin yang berkelanjutan, harga bisa terdongkrak. Namun, data derivatif saat ini menunjukkan tingkat pendanaan negatif sebesar 0,15%, yang mengindikasikan posisi pasar yang bearish.
Kesimpulan
Masa depan Blast bergantung pada kemampuannya membalikkan penurunan efek jaringan sekaligus menghadapi kondisi makro yang menantang. EMA 200 hari di harga $0,00229 menjadi level resistensi penting — jika berhasil menembus dan bertahan di atasnya, ini bisa menjadi tanda pembalikan tren. Apakah integrasi dompet di Fase 2 dapat menghidupkan kembali aktivitas pengembang cukup untuk mengimbangi penurunan TVL?