Likuidasi mengacu pada konversi aset atau mata uang kripto untuk fiat atau yang setara.
Likuidasi mengacu pada konversi aset atau
mata uang kripto untuk
fiat atau yang setara seperti
Tether (USDT) dan
stablecoin lain, yang dapat bersifat sukarela atau
dipaksakan. Likuidasi paksa melibatkan konversi otomatis ketika perdagangan memenuhi kondisi yang ditetapkan. Dalam industri aset kripto, likuidasi paksa terjadi dengan perdagangan margin di mana posisi pedagang secara otomatis ditutup ketika mereka gagal mempertahankan kebutuhan posisi 'leverage'.
Perhatikan bahwa perdagangan margin melibatkan
leverage, yang merupakan kelipatan dana yang dipinjam pedagang untuk meningkatkan posisi mereka. Leverage yang lebih tinggi berarti kisaran harga yang lebih rendah untuk likuidasi.
Misalnya, jika Anda ingin memperdagangkan margin BTC/USDT tetapi hanya memiliki $50, Anda harus meminjam sisa $450, yang memberi Anda leverage 10x. Jika
Bitcoin turun 10%, investasi Anda akan hilang dan kerugian lagi akan menghabiskan dana pinjaman. Karena pemberi pinjaman tidak ingin mengambil risiko itu, mereka akan mengubah BTC mereka menjadi
USDT untuk menutup bagian mereka sebelum harga turun lebih jauh, yang berarti perdagangan margin Anda akan dilikuidasi.
Dalam beberapa kasus, likuidasi paksa terjadi sebelum saham pedagang sebenarnya menipis dan membebankan biaya untuk hal yang sama. Namun, platform perdagangan margin seperti Binance memungkinkan pengguna untuk menghitung harga likuidasi sebelum memasuki posisi leverage. Sebagian besar, harga likuidasi memperhitungkan ukuran posisi, jumlah leverage, dan saldo akun.
Selain perdagangan margin, likuidasi juga terjadi di pasar berjangka.
Likuidasi sukarela, di sisi lain, hanya merujuk pada pedagang yang memutuskan untuk mencarikan aset kripto mereka karena alasan mereka sendiri.