Penjelasan Mendalam
1. Whitelisting Oracles (7 November 2025)
Gambaran:
Managed Optimistic Oracle V2 (MOOV2) dari UMA kini membatasi pengajuan resolusi hanya untuk 37 entitas yang sudah disetujui sebelumnya, termasuk staf Risk Labs dan Polymarket. Langkah ini bertujuan mengurangi kesalahan di pasar yang tidak kontroversial (misalnya skor olahraga) setelah perselisihan sebelumnya menyebabkan kerugian jutaan bagi pengguna. Namun, kritik menyebut ini mengarah pada sentralisasi kontrol, mirip dengan sistem feed yang dikurasi oleh MakerDAO.
Maknanya:
Keputusan ini netral bagi UMA – meningkatkan efisiensi untuk pasar yang sederhana, tetapi berisiko membuat para pendukung desentralisasi merasa tersisih. Pengurangan perselisihan dapat menstabilkan pendapatan protokol, meskipun ketergantungan pada pengaju yang dipercaya mungkin membuat para puritan DeFi enggan. (CoinMarketCap)
2. Kemitraan Taruhan Ilmiah (11 November 2025)
Gambaran:
Startup DeSci, Ideosphere, akan menggunakan oracle UMA untuk menyelesaikan sengketa di pasar prediksi yang mendanai riset ilmiah. Para trader bertaruh pada hipotesis, dengan selisih taruhan yang digunakan untuk membiayai eksperimen. Untuk mencegah penipuan, para peneliti harus mengajukan jaminan, dan sistem tantangan UMA memungkinkan peninjauan sejawat secara terbuka oleh komunitas.
Maknanya:
Ini merupakan kabar baik bagi UMA, membuka penggunaan baru di luar DeFi. Jika Ideosphere berkembang, permintaan terhadap mekanisme penyelesaian sengketa khusus UMA bisa meningkat, meskipun keberhasilan bergantung pada volume perdagangan. (CoinMarketCap)
3. Polymarket Diversifikasi Oracles (12 September 2025)
Gambaran:
Polymarket mengintegrasikan Chainlink untuk pasar harga kripto, memungkinkan penyelesaian transaksi secara instan. UMA tetap mengawasi sengketa subjektif (misalnya peristiwa geopolitik), tetapi perubahan ini mencerminkan kekecewaan pengguna setelah kontroversi tata kelola UMA yang mencuat (seperti putusan gugatan Zelenskyy).
Maknanya:
Ini merupakan sinyal negatif untuk dominasi jangka pendek UMA, karena otomatisasi Chainlink mengurangi peran UMA dalam data objektif. Namun, UMA tetap penting untuk sengketa kompleks, menjaga keseimbangan antara efisiensi dan prinsip desentralisasi. (The Defiant)
Kesimpulan
UMA memperketat tata kelola demi keandalan sekaligus memperluas ke pasar riset ilmiah, meskipun pesaing mulai menggerogoti dominasi oraclenya. Apakah UMA mampu menyeimbangkan efisiensi terpusat dengan idealisme desentralisasi di tengah munculnya sistem kebenaran berbasis AI?