Analisis Mendalam
1. Peluncuran di Binance Alpha (Dampak Bullish)
Gambaran: RTX resmi tercatat di Binance Alpha pada 19 Desember 2025, disertai dengan airdrop untuk pengguna yang memiliki Alpha Points (Biti8). Listing ini mendorong lonjakan volume perdagangan 24 jam menjadi $32,5 juta (+89.675%).
Arti dari ini: Debut di bursa biasanya memicu pembelian spekulatif, terutama untuk token dengan nilai pasar rendah seperti RTX (kapitalisasi pasar $28,6 juta). Namun, kenaikan harga yang hanya 1,48% menunjukkan adanya tekanan jual dari penerima airdrop yang mengimbangi permintaan awal.
Yang perlu diperhatikan: Apakah volume perdagangan akan bertahan setelah listing dan apakah Binance akan menambahkan RTX ke pasar spot utama mereka.
2. Mekanisme Vesting Airdrop (Dampak Campuran)
Gambaran: Hanya 20% dari alokasi airdrop 6,66% RTX yang bisa diklaim saat TGE, sisanya terkunci selama 3–6 bulan (SecretoDefi).
Arti dari ini: Pembukaan token secara bertahap mengurangi tekanan jual langsung, namun membatasi lonjakan harga yang didorong oleh hype. Sentimen sosial menunjukkan skeptisisme, dengan influencer seperti 图图 menyarankan “klaim dan jual” karena tren sektor yang lemah (perpetual decentralized turun 30–50% per bulan).
3. Tokenomics Jangka Panjang vs Sentimen Jangka Pendek (Dampak Netral)
Gambaran: Distribusi token RTX menekankan pada komunitas (44,18%) dan pelepasan token yang lambat, dengan tujuan pertumbuhan yang didorong oleh produk (CoinCircuit).
Arti dari ini: Model ini menghindari praktik pump-and-dump, namun bertentangan dengan kondisi pasar saat ini yang lebih mengutamakan keuntungan cepat. Sentimen pasar kripto yang didominasi oleh ketakutan (indeks: 21) dan dominasi Bitcoin (+59,16%) juga membatasi momentum altcoin.
Kesimpulan
Kenaikan kecil RTX mencerminkan pertarungan antara hype listing di Binance dan strategi airdrop yang hati-hati. Yang perlu diperhatikan: Apakah RTX dapat bertahan di atas harga peluncuran $1,20 saat jadwal vesting mulai dibuka?