Penjelasan Mendalam
1. Teknologi & Arsitektur
Qtum mengintegrasikan model Unspent Transaction Output (UTXO) dari Bitcoin—sebuah sistem buku besar yang aman—dengan Ethereum Virtual Machine (EVM) dari Ethereum, yang memungkinkan pembuatan smart contract. Desain hibrida ini bertujuan untuk menggabungkan keamanan Bitcoin yang sudah teruji dengan fleksibilitas Ethereum. Pembaruan terbaru (Qtum) mencakup kompatibilitas dengan Bitcoin Core v29.1 dan pembaruan Pectra dari Ethereum, yang meningkatkan interoperabilitas dan efisiensi transaksi.
2. Tokenomik & Tata Kelola
QTUM memiliki pasokan terbatas sebanyak 107,8 juta token, dengan sekitar 105,9 juta token beredar hingga November 2025. Model deflasi ini melibatkan pengurangan reward secara berkala (halving)—terakhir mengurangi hadiah blok dari 0,5 menjadi 0,25 QTUM. Hadiah staking memberikan insentif bagi partisipasi jaringan, sementara tata kelola on-chain memungkinkan pemegang token untuk memberikan suara dalam pembaruan protokol.
3. Ekosistem & Kasus Penggunaan
Qtum menargetkan aplikasi dApps dunia nyata, menyediakan alat seperti Qtum MCP untuk otomatisasi tugas AI dan rencana peluncuran stablecoin asli guna mendukung adopsi DeFi. Waktu blok sekitar 32 detik dan throughput sekitar 70-100 transaksi per detik (TPS) cocok untuk aplikasi yang membutuhkan penyelesaian transaksi lebih cepat dibandingkan Bitcoin.
Kesimpulan
Qtum memposisikan dirinya sebagai jembatan antara kekuatan Bitcoin dan fleksibilitas Ethereum, dengan fokus pada keberlanjutan dan skalabilitas tingkat perusahaan. Dengan inovasi yang akan datang seperti stablecoin dan jembatan lintas rantai, pertanyaan utama yang muncul adalah: Bisakah Qtum menemukan posisi unik di pasar Layer 1 yang sudah padat dan didominasi oleh rantai dengan ekosistem yang lebih besar?