Penjelasan Mendalam
1. Peluncuran KuCoin Futures (12 Agustus 2025)
Gambaran: KuCoin meluncurkan kontrak perpetual ZKJ dengan margin USDⓈ dan leverage hingga 30x, memungkinkan perdagangan 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Ukuran kontrak adalah 1 = 10 ZKJ, dengan tingkat pendanaan maksimal ±2%. Ini mengikuti rebound harga ZKJ dari $0,20 ke $0,29 pada Juli 2025, memberikan alat baru bagi trader untuk mengelola risiko.
Maknanya: Akses derivatif yang lebih luas dapat membantu menstabilkan volatilitas harga spot dengan menarik arbitrase, namun risiko likuidasi meningkat karena leverage tinggi saat harga berfluktuasi. (KuCoin)
2. Program Phoenix Revival (1 Juli 2025)
Gambaran: Polyhedra meluncurkan program penghargaan bagi staker ZKJ yang bertahan selama kejatuhan Juni, memberikan akses awal ke airdrop ekosistem (misalnya alat ZKML, stablecoin privasi) dan insentif produk lainnya.
Maknanya: Langkah ini bersifat netral hingga bullish, bertujuan mempertahankan pemegang setia, meskipun masih ada skeptisisme—harga ZKJ turun 94% dari puncaknya pada Maret 2024, dan manfaat masa depan bergantung pada pemulihan proyek. (CoinMarketCap)
3. Dampak Serangan Likuiditas (15 Juni 2025)
Gambaran: Harga ZKJ jatuh dari $2 menjadi $0,30 setelah whale menguras lebih dari $7 juta dari pool ZKJ/KOGE di PancakeSwap, memicu likuidasi senilai $94 juta. Polyhedra menyuntikkan likuiditas sebesar $30 juta dan melakukan pembelian kembali token, namun harga ZKJ masih berada di sekitar $0,0466 pada Desember 2025.
Maknanya: Serangan ini mengungkap kelemahan dalam tokenomik (34% pasokan beredar) dan kontrol terpusat oleh whale—10 dompet terbesar menguasai 69% token. (Cointelegraph)
Kesimpulan
Perjalanan ZKJ bergantung pada keseimbangan antara pertumbuhan di bursa dan perombakan tokenomik, terutama saat unlock token (15,5 juta ZKJ pada Juni 2025) dan insentif staker saling bertabrakan. Apakah kemajuan zkML dari Expander atau likuiditas KuCoin akan menarik minat institusi lebih dalam, atau risiko dilusi akan tetap mendominasi?