Penjelasan Mendalam
1. Penghapusan dari KuCoin (26 September 2025)
Gambaran: KuCoin akan menghapus NVDAX bersama empat tokenized stock lainnya (SPYX, CRCLX, TSLAX, MSTRX) pada 26 September 2025, dengan alasan kepatuhan terhadap Aturan Perlakuan Khusus mereka. Perdagangan akan dihentikan pada pukul 08:00 UTC, dan penarikan dana masih bisa dilakukan hingga 26 Oktober. Pengguna berisiko kehilangan aset jika penarikan gagal akibat masalah di jaringan blockchain.
Arti bagi pengguna: Penghapusan ini mengurangi akses likuiditas bagi pemegang NVDAX di bursa besar, yang berpotensi meningkatkan volatilitas harga. Namun, jangka waktu penarikan selama satu bulan membantu mengurangi tekanan jual secara mendadak.
(KuCoin)
2. BitMart Bergabung dengan Aliansi xStocks (19 Agustus 2025)
Gambaran: BitMart menambahkan NVDAX ke dalam penawaran perdagangan spot mereka, memperluas akses ke lebih dari 12 juta pengguna. Bursa ini menekankan perdagangan 24/7, kepemilikan fraksional, dan kompatibilitas DeFi untuk saham tokenized.
Arti bagi pengguna: Dukungan dari bursa yang lebih luas meningkatkan aksesibilitas dan likuiditas NVDAX, sesuai dengan tujuan Aliansi xStocks untuk menjembatani keuangan tradisional (TradFi) dan keuangan terdesentralisasi (DeFi). Namun, pembatasan wilayah (tidak termasuk AS dan Uni Eropa) membatasi adopsi secara global.
(xStocks)
3. Kampanye Staking dengan APR 43% (14 November 2025)
Gambaran: Biconomy meluncurkan kampanye terbatas yang menawarkan hingga 43% APR untuk mengunci NVDAX dalam produk hasil Earn, bertujuan mendorong pengguna untuk menahan aset di tengah ketidakpastian pasar yang lebih luas.
Arti bagi pengguna: Imbal hasil tinggi ini dapat menarik modal jangka pendek, namun ada kekhawatiran tentang keberlanjutan jika harga NVDAX melemah atau likuiditas menyusut setelah penghapusan di KuCoin.
(Biconomy)
Kesimpulan
NVDAX menghadapi sinyal yang beragam: penghapusan di bursa menekan likuiditas, sementara kemitraan baru dan insentif hasil berusaha menstabilkan permintaan. Apakah keluarnya KuCoin akan mempercepat konsolidasi di platform yang patuh aturan, atau justru mendorong alternatif terdesentralisasi?