Naoris Protocol adalah jaringan keamanan siber terdesentralisasi yang mengubah perangkat menjadi node validator untuk melindungi ekosistem Web2 dan Web3 dari ancaman era kuantum melalui validasi kepercayaan secara real-time dan kriptografi pasca-kuantum.
Jaringan Kepercayaan Terdesentralisasi – Mengubah perangkat menjadi node yang saling memvalidasi secara mandiri, menghilangkan titik kegagalan tunggal.
Keamanan Tahan Kuantum – Menggunakan kriptografi pasca-kuantum (misalnya Dilithium-5) untuk melindungi dari ancaman komputasi kuantum di masa depan.
Ekonomi Berbasis Mesin – Token $NAORIS menggerakkan jaringan yang dapat memperbaiki dirinya sendiri, di mana perangkat mendapatkan imbalan atas validasi keamanan.
Penjelasan Mendalam
1. Tujuan & Nilai Tambah
Naoris Protocol menjawab meningkatnya ancaman siber dengan mendesentralisasi keamanan di Web2 (cloud, IoT) dan Web3 (blockchain, DeFi). Inovasi utamanya adalah Jaringan Kepercayaan Terdesentralisasi, di mana setiap perangkat yang terhubung menjadi node validator. Ini menghilangkan ketergantungan pada otoritas pusat, sehingga mengurangi risiko seperti peretasan pada jembatan (bridge) atau bursa (exchange). Protokol ini dirancang untuk secara otomatis mendeteksi dan menetralkan ancaman secara real-time, menciptakan lapisan pertahanan yang "dapat memperbaiki diri sendiri" (Naoris Protocol).
2. Teknologi & Arsitektur
Sub-Zero Layer: Lapisan keamanan dasar di bawah lapisan blockchain tradisional (L0-L3), yang mengintegrasikan kriptografi tahan kuantum (misalnya Dilithium-5 yang disetujui NIST).
dPoSec Consensus: Mekanisme Proof of Security terdesentralisasi yang memberikan imbalan kepada node berdasarkan skor kepercayaan, mendorong perilaku jujur dan menghukum pelaku jahat.
Swarm AI: Mengkoordinasikan deteksi ancaman secara terdesentralisasi, memungkinkan node berbagi data ancaman dan memperbarui pertahanan secara global dalam hitungan detik.
3. Keunggulan Utama
Siap Pasca-Kuantum: Berbeda dengan sebagian besar blockchain, Naoris menggunakan algoritma yang aman terhadap serangan kuantum, sesuai standar NATO dan ETSI.
Kompatibilitas Lintas Platform: Melindungi sistem Web2 lama (server perusahaan, IoT) dan infrastruktur Web3 (rantai EVM, DEX) tanpa perlu hard fork.
Ekonomi Mesin-ke-Mesin: Token diperoleh dan digunakan oleh perangkat, bukan manusia, sehingga aktivitas keamanan berjalan terus-menerus tanpa tergantung spekulasi pasar.
Kesimpulan
Naoris Protocol mendefinisikan ulang keamanan siber sebagai lapisan kepercayaan terdesentralisasi yang digerakkan oleh mesin, sangat penting untuk menghadapi ancaman kuantum di masa depan. Perpaduan kriptografi pasca-kuantum, kecerdasan swarm, dan reputasi perilaku menciptakan standar baru untuk infrastruktur yang tangguh. Apakah keamanan terdesentralisasi dan otonom akan menjadi standar utama bagi sistem digital global?