Penjelasan Mendalam
1. Perubahan Likuiditas di Bursa (Dampak Negatif)
Gambaran:
KuCoin melakukan delisting MSTRX pada 26 September 2025, menghentikan perdagangan dan deposit, serta menetapkan batas waktu penarikan hingga 26 Oktober 2025. Hal ini mengurangi likuiditas sekitar 30% dari pemegang token, yang berpotensi memicu penjualan besar-besaran saat pengguna berusaha keluar sebelum batas waktu.
Arti dari ini:
Setelah delisting, volume perdagangan MSTRX kemungkinan akan menurun lebih jauh (sudah turun 42,5% dalam 24 jam terakhir), yang meningkatkan volatilitas harga. Kasus delisting sebelumnya seperti TSLAX menunjukkan penurunan harga 15–25% dalam dua minggu setelah batas waktu penarikan (KuCoin).
2. Pertumbuhan Aset Dunia Nyata (Dampak Campuran)
Gambaran:
Bitrue dan Gate menambahkan MSTRX ke dalam penawaran tokenized stock mereka pada Juli 2025, memungkinkan perdagangan 24/7 dan integrasi dengan DeFi. Namun, regulator semakin mengawasi token saham yang terkait dengan kripto untuk memastikan kepatuhan.
Arti dari ini:
Listing baru ini meningkatkan aksesibilitas MSTRX (misalnya, volume perdagangan xStocks di Bitrue meningkat 539% setelah peluncuran (Dune Analytics)), tetapi tindakan regulasi dapat membatasi potensi kenaikan harga.
3. Efek Beta Bitcoin (Dampak Positif/Negatif)
Gambaran:
MicroStrategy memiliki 214.400 BTC (per laporan kuartal 3 2025), menjadikan MSTRX sebagai proxy leverage untuk Bitcoin. Korelasi 30 hari antara BTC dan MSTRX mencapai 0,89.
Arti dari ini:
Penurunan Bitcoin sebesar 35% sejak Oktober 2025 berkontribusi pada penurunan MSTRX sebesar 50% dalam 90 hari terakhir. Jika Bitcoin rebound, MSTRX bisa mengalami kenaikan yang lebih besar, namun pasar bearish kripto yang berkepanjangan akan memperpanjang kerugian.
Kesimpulan
Pergerakan MSTRX merupakan keseimbangan antara risiko likuiditas akibat dinamika bursa, siklus makro Bitcoin, dan tren adopsi aset dunia nyata. Perhatikan pergerakan harga BTC dan kejelasan regulasi terkait tokenized equities: Apakah performa Bitcoin di kuartal 4 2025 akan mampu mengatasi tekanan akibat delisting?