Penjelasan Mendalam
1. Tujuan & Nilai yang Ditawarkan
LAB hadir untuk mengatasi pengalaman perdagangan yang terfragmentasi dengan menyatukan akses ke berbagai blockchain (docs). Para trader dapat melakukan order di Ethereum, BNB Chain, dan Solana melalui satu antarmuka saja, tanpa perlu menggunakan alat khusus untuk setiap blockchain. Struktur biaya sebesar 0,5% yang diterapkan LAB lebih rendah 50% dibandingkan rata-rata biaya di decentralized exchange (DEX), sehingga menarik bagi trader dengan frekuensi tinggi.
Platform ini juga mengintegrasikan mesin riset berbasis AI yang menganalisis data pasar untuk memberikan rekomendasi strategi, sehingga mengurangi kebutuhan analisis manual. Fitur seperti pengaturan otomatis take-profit/stop-loss dan pembagian keuntungan rugi (PnL) secara real-time cocok untuk pengguna pemula maupun yang sudah berpengalaman.
2. Teknologi & Arsitektur
LAB Terminal beroperasi sebagai ekstensi browser dan alat yang terintegrasi dengan Telegram, sehingga mudah diakses. Boost Mode menyederhanakan tampilan agar eksekusi perdagangan bisa dilakukan dengan cepat, sementara algoritma khusus memproses data lebih cepat dibandingkan antarmuka DEX biasa (docs).
Platform ini menggabungkan likuiditas dari berbagai blockchain dan mengarahkan perdagangan untuk meminimalkan slippage dan mempercepat proses. Berbeda dengan aggregator yang hanya mengumpulkan data, LAB menambahkan lapisan eksekusi di atas protokol yang sudah ada (misalnya menambahkan fungsi perdagangan pada analitik seperti DexScreener), sehingga mengurangi fragmentasi alur kerja.
3. Tokenomik & Tata Kelola
Dari total pasokan 1 miliar token LAB, 20% dialokasikan untuk hadiah ekosistem dan 10% untuk airdrop kepada pengguna, sebagai insentif untuk meningkatkan keterlibatan di platform. Manfaat token meliputi:
- Diskon biaya: Pemegang token membayar biaya perdagangan lebih rendah.
- Tata kelola: Keputusan roadmap masa depan akan melibatkan voting komunitas.
- Hadiah referral: Sistem referral 4 tingkat yang membagikan 41% dari biaya yang dihasilkan melalui referral.
Mekanisme buyback menggunakan 80% pendapatan protokol untuk mengurangi jumlah token yang beredar, sehingga menciptakan tekanan deflasi.
Kesimpulan
LAB memposisikan diri sebagai pintu gerbang terpadu untuk perdagangan multi-chain, memanfaatkan AI dan biaya rendah untuk menarik pengguna yang menghadapi lanskap DeFi yang terfragmentasi saat ini. Keberhasilannya akan bergantung pada kemampuan menjaga kelincahan teknologi seiring perkembangan blockchain—apakah LAB dapat tetap unggul dibandingkan alat khusus native chain sekaligus mengembangkan interoperabilitas lintas-chain?