Penjelasan Mendalam
1. Tujuan & Nilai yang Diberikan
GAIB mengatasi kurangnya likuiditas di pasar infrastruktur AI dengan cara mengubah klaster GPU, sistem robotika, dan pusat data menjadi token. Hal ini memungkinkan pengembang AI mengakses pasar modal global, dan investor memperoleh hasil yang terkait dengan permintaan AI di dunia nyata (GAIB Research). Contohnya, stablecoin sintetisnya (AID) didukung oleh Surat Utang AS dan aset stabil lainnya, sementara token staking AID (sAID) mewakili kepemilikan dalam proyek infrastruktur AI yang sudah ditokenisasi.
2. Teknologi & Arsitektur
Protokol ini menggunakan desain modular lima lapis:
- LIQUID: Gerbang DeFi untuk likuiditas.
- ONRAMP: Mengubah aset fisik AI menjadi token ERC-20.
- PROOF: Memvalidasi kinerja aset dan output komputasi.
- REWARD: Mendistribusikan hasil dari operasi AI.
- NETWORK: Lapisan penyelesaian berbasis Ethereum untuk transaksi.
Struktur ini memungkinkan jaminan yang dapat diverifikasi atas perangkat keras AI dan tata kelola on-chain (Bitrue Analysis).
3. Dasar Ekosistem
Ekosistem GAIB melibatkan kemitraan dengan penyedia komputasi AI seperti Aethir dan perusahaan robotika, dengan tujuan mengubah mesin menjadi aset on-chain yang menghasilkan pendapatan. Model "RWAiFi" menggabungkan tiga tren utama: tokenisasi RWA, pertumbuhan infrastruktur AI, dan mekanisme hasil DeFi. Misalnya, GPU perusahaan (seperti NVIDIA H100) dipecah menjadi token yang dapat diperdagangkan, mengaitkan keuntungan dengan penggunaan komputasi yang sebenarnya (MEXC Report).
Kesimpulan
GAIB memposisikan diri sebagai jembatan antara infrastruktur AI fisik dan keuangan terdesentralisasi, memanfaatkan tokenisasi untuk membuka likuiditas sumber daya komputasi. Keberhasilannya bergantung pada adopsi oleh pengembang AI dan integrasi dengan protokol DeFi yang sudah ada. Apakah model GAIB dapat secara berkelanjutan menyelaraskan hasil crypto dengan permintaan AI dunia nyata seiring sektor ini berkembang?