Penjelasan Mendalam
1. Tujuan & Nilai yang Ditawarkan
Epic Chain bertujuan membuka likuiditas untuk aset dunia nyata (RWA) dengan cara men-tokenisasi aset tersebut di blockchain. Platform ini menargetkan pasar senilai lebih dari $50 triliun dengan mengubah aset yang biasanya sulit dijual—seperti properti, kredit, dan koleksi—menjadi token yang dapat distake dan diperdagangkan (EpicOnChain). Ini memungkinkan kepemilikan secara fraksional dan transaksi lintas negara sambil tetap mematuhi regulasi. Ekosistemnya dirancang untuk terintegrasi dengan keuangan tradisional dan aplikasi terdesentralisasi (DeFi), menyediakan alat untuk menghasilkan hasil investasi dan pengelolaan keuangan.
2. Teknologi & Arsitektur
Epic Chain dibangun sebagai sidechain XRP Ledger yang kompatibel dengan Ethereum Virtual Machine (EVM), menggabungkan fleksibilitas smart contract Ethereum dengan kecepatan penyelesaian transaksi XRP (3-5 detik) dan biaya rendah (~$0,0001 per transaksi). Arsitektur hybrid ini memungkinkan pengembang untuk meluncurkan aplikasi terdesentralisasi berbasis Ethereum sekaligus memanfaatkan likuiditas dan kemitraan institusional XRP. Jaringan ini juga mendukung Ripple USD (RLUSD) untuk penyelesaian transaksi dalam USD secara native, mempermudah pembayaran lintas negara dan adopsi oleh institusi (Bitcoinist).
3. Ekosistem & Kasus Penggunaan
Ekosistem Epic mencakup:
- Fanable: Platform konsumen untuk tokenisasi koleksi seperti kartu Pokémon dan NFT, menghasilkan biaya tahunan lebih dari $1,2 juta.
- Epic One Visa Card: Menawarkan cashback 8% dalam bentuk XRP, dapat digunakan di lebih dari 180 negara.
- Integrasi DeFi: RWA dapat distake untuk mendapatkan hasil atau digunakan sebagai jaminan, menggabungkan nilai dunia nyata dengan keuangan terdesentralisasi.
Kesimpulan
Epic Chain menjadi jembatan antara keuangan tradisional dan blockchain, dengan spesialisasi pada tokenisasi RWA yang menekankan kecepatan, kepatuhan regulasi, dan adopsi oleh konsumen. Saat platform ini berkembang ke pasar Asia dan Barat dengan pasangan fiat, pertanyaannya adalah apakah infrastrukturnya dapat berkembang untuk memenuhi permintaan global sekaligus menjaga keamanan?