Penjelasan Mendalam
1. Infrastruktur Karbon di China (3 Desember 2025)
Gambaran Umum: Wakil Presiden EDENA menerima tepuk tangan meriah di Konferensi Karbon utama di China, diikuti dengan wawancara di Hainan Sansha TV yang membahas digitalisasi pasar kredit karbon senilai $16 triliun. Proyek ini memposisikan diri sebagai infrastruktur netral untuk tokenisasi karbon global, dengan minat yang sudah dikonfirmasi dari perusahaan negara China dan institusi Barat.
Maknanya: Ini merupakan kabar positif untuk penggunaan EDENA, karena menjembatani pasar karbon China—yang terbesar di dunia—dapat mendorong permintaan dari institusi besar. Namun, risiko geopolitik tetap ada, karena menyeimbangkan ekspektasi regulasi dari AS dan China bisa mempersulit operasional.
(Edena Official)
2. Konferensi Iklim Indonesia (23 November 2025)
Gambaran Umum: EDENA menjadi co-host Konferensi Digital Karbon Indonesia, mengumumkan kesepakatan kredit karbon senilai lebih dari $100 juta dan memfasilitasi kolaborasi antara pemerintah dan industri. Proyek ini bertujuan untuk men-tokenisasi aset hutan Indonesia seluas 120 juta hektar, dengan target pasar lebih dari $100 miliar.
Maknanya: Memperkuat posisi EDENA sebagai pelopor di sektor aset dunia nyata (RWA) di Asia Tenggara. Kemitraan dengan regulator lokal dapat mempercepat adopsi platform STO, meskipun risiko pelaksanaan tetap tinggi di pasar yang belum teruji.
(Edena Official)
3. Persetujuan Regulasi AS (20 November 2025)
Gambaran Umum: EDENA mendapatkan persetujuan untuk beroperasi di 47 negara bagian AS, menjadikannya salah satu dari kurang dari 200 proyek kripto yang patuh pada standar SEC. Langkah ini membuka akses ke pasar institusional senilai $100 triliun, dengan EDENA berperan sebagai pintu gerbang untuk perdagangan RWA yang diatur.
Maknanya: Kepatuhan regulasi meningkatkan kredibilitas dan dapat menarik aliran dana dari sektor keuangan tradisional. Namun, persaingan dengan platform RWA AS yang sudah mapan seperti Ondo Finance bisa menekan tingkat adopsi.
(Edena Official)
Kesimpulan
EDENA secara strategis menavigasi geopolitik dan regulasi dengan fokus pada pasar karbon dan adopsi institusional. Meskipun prospeknya positif untuk visibilitas, keberhasilan proyek ini bergantung pada kemampuan menjalankan kemitraan kompleks lintas yurisdiksi. Apakah jembatan yang dibangun antara Timur dan Barat ini akan menghasilkan permintaan yang berkelanjutan, ataukah tantangan regulasi akan mengurangi ambisinya?