Penjelasan Mendalam
1. Tujuan & Nilai Tambah
DGRAM menargetkan sektor DePIN, yang mendesentralisasi infrastruktur fisik seperti jaringan data dan perangkat IoT. Protokol ini bertujuan menggantikan sistem terpusat dengan protokol berbasis blockchain yang menjamin transmisi data yang aman, dapat diskalakan, dan waktu nyata. Proyek ini memposisikan dirinya sebagai tulang punggung aplikasi terdesentralisasi yang membutuhkan konektivitas perangkat dengan throughput tinggi, seperti jaringan IoT atau logistik (Gate.com).
2. Teknologi & Arsitektur
Protokol ini berjalan menggunakan standar token BEP-20 (Binance Smart Chain) dan menekankan pada skalabilitas, dengan klaim mampu mendukung ratusan juta perangkat. Meskipun rincian teknis terbatas, arsitekturnya kemungkinan menggabungkan operator node untuk validasi data dan lapisan jaringan terdesentralisasi guna memfasilitasi komunikasi dengan latensi rendah.
3. Tokenomik & Tata Kelola
Distribusi token DGRAM adalah sebagai berikut:
- 50% untuk operator node (dikunci untuk mendorong partisipasi jaringan).
- 16% untuk pengembangan ekosistem (hibah, kemitraan).
- 10% untuk investor dan tim (detail vesting tidak jelas).
Airdrop (5%) dan likuiditas di bursa (5%) bertujuan untuk mempercepat adopsi. Tata kelola awalnya tampak terpusat, tanpa mekanisme voting on-chain yang eksplisit disebutkan.
Kesimpulan
Datagram Network adalah protokol yang berorientasi pada DePIN dengan memanfaatkan blockchain untuk mendesentralisasi infrastruktur data, serta tokenomik yang dirancang untuk mendorong pertumbuhan jaringan. Apakah model berbasis node ini dapat mencapai skalabilitas yang dibutuhkan untuk bersaing dengan solusi terpusat dalam aplikasi dunia nyata?