Analisis harga Datagram Network (DGRAM) Terbaru

Oleh CMC AI
15 December 2025 09:41AM (UTC+0)

Mengapa harga DGRAM turun? (15/12/2025)

TLDR

Datagram Network (DGRAM) turun sebesar 9,33% dalam 24 jam terakhir, memperpanjang penurunan mingguan sebesar 68,93%. Penurunan ini sejalan dengan kondisi pasar yang melemah secara umum, namun diperparah oleh risiko khusus yang terkait dengan proyek ini. Faktor utama penyebab penurunan:

  1. Tekanan jual pasca-listing – Investor awal kemungkinan mengambil keuntungan setelah peluncuran DGRAM pada 18 November di Binance Alpha dan Gate.

  2. Overhang airdrop – Sebanyak 57,5% token dibuka saat peluncuran, menciptakan tekanan jual yang terus-menerus.

  3. Kerusakan teknikal – RSI (14 hari) yang oversold sebesar 24,54 gagal menstabilkan harga di tengah likuiditas yang rendah.

Analisis Mendalam

1. Pengambilan Keuntungan Pasca-Peluncuran (Dampak Bearish)

Gambaran: DGRAM memulai debutnya pada 18 November 2025 di Binance Alpha, Gate, dan Bitget, dengan proyeksi kapitalisasi pasar awal antara $4,9 juta hingga $12,4 juta. Token ini sempat naik 77,58% pada 19 November (Alpha Morning Report) namun sejak itu turun 83% dari harga peluncurannya.

Maknanya: Pembeli awal kemungkinan menjual token mereka saat hype awal, diperparah oleh pasokan beredar DGRAM yang tinggi (57,5%). Pola ini mirip dengan dinamika “pump-and-dump” yang sering terjadi pada peluncuran dengan jumlah token yang beredar rendah.

2. Tekanan Jual Akibat Airdrop (Dampak Bearish)

Gambaran: Lebih dari 89 juta token DGRAM didistribusikan melalui airdrop di Binance Alpha dan Gate pada bulan November. Penerima bisa mengklaim token dengan usaha minimal (misalnya 245 Binance Alpha Points), yang mendorong penjualan cepat.

Maknanya: Pembukaan token secara penuh (100% pada TGE) menciptakan kelebihan pasokan. Dengan volume perdagangan 24 jam DGRAM sebesar $4,44 juta (rasio perputaran 1,23x), penjualan dari airdrop saja sudah cukup untuk memengaruhi harga secara signifikan.

3. Kondisi Teknis dan Pasar yang Melemah (Dampak Campuran)

Gambaran: RSI 14 hari DGRAM sebesar 24,54 menunjukkan kondisi oversold yang ekstrem, namun harga masih terus turun. Pasar kripto secara umum masih berada di wilayah “Fear” (Indeks Fear & Greed CMC: 24/100), dengan dominasi Bitcoin sebesar 58,52%, yang mengurangi minat terhadap altcoin.

Maknanya: Meskipun RSI oversold biasanya menjadi sinyal potensi rebound, likuiditas rendah dan sentimen negatif terhadap DGRAM mengalahkan sinyal teknikal tersebut. Rebound yang berkelanjutan memerlukan pemulihan pasar secara luas atau adanya katalis khusus dari proyek.

Kesimpulan

Penurunan DGRAM mencerminkan gabungan dari dinamika pasca-peluncuran, kelemahan tokenomik, dan tekanan makroekonomi. Kondisi oversold menunjukkan kemungkinan rebound dalam jangka pendek, namun pasokan beredar yang tinggi dan kurangnya katalis langsung tetap menjadi risiko yang harus diwaspadai.

Hal yang perlu diperhatikan: Apakah DGRAM dapat bertahan di level terendah November sebesar $0,00173, atau jika level ini ditembus akan memicu penurunan lebih lanjut? Pantau juga hasil kompetisi perdagangan Binance Alpha yang berakhir pada 10 Desember untuk melihat tekanan jual dari distribusi hadiah.

Mengapa harga DGRAM naik? (14/12/2025)

TLDR

Datagram Network (DGRAM) naik 13,9% dalam 24 jam terakhir, berbanding terbalik dengan kerugian mingguan sebesar 67% dan bulanan sebesar 81%. Kenaikan ini sejalan dengan insentif perdagangan yang didorong oleh bursa dan sinyal teknis oversold. Faktor utama:

  1. Kompetisi Perdagangan Binance – Dimulai 26 November, meningkatkan volume DGRAM melalui hadiah.

  2. Listing di Beberapa Bursa – Listing terbaru di Gate, Bitget, dan Binance Alpha memperluas likuiditas.

  3. Sinyal Teknis Oversold – RSI di angka 24,6 menunjukkan potensi rebound jangka pendek.


Penjelasan Mendalam

1. Lonjakan Volume yang Didukung Bursa (Dampak Bullish)

Gambaran:
Kompetisi Perdagangan BNB Smart Chain Binance Alpha (26 November–10 Desember) menawarkan hadiah 89,9 juta DGRAM untuk trader terbaik. Bersamaan dengan itu, Bitget dan Gate meluncurkan airdrop dan pasangan perdagangan DGRAM, meningkatkan permintaan.

Arti dari ini:
Insentif dari bursa kemungkinan memicu pembelian spekulatif, dengan volume 24 jam DGRAM mencapai $4,51 juta meskipun kapitalisasi pasar hanya $4,18 juta. Program seperti ini sering menciptakan lonjakan permintaan yang bersifat sementara, namun berisiko terjadi penjualan besar setelah acara selesai.

Yang perlu diperhatikan:
Apakah volume perdagangan akan bertahan setelah kompetisi berakhir pada 10 Desember.


2. Sinyal Teknis Oversold (Dampak Campuran)

Gambaran:
RSI 14 hari DGRAM berada di angka 24,6 (di bawah 30 = oversold) dan RSI 7 hari di 18,3 menunjukkan kondisi jual berlebihan yang ekstrem. Harga sempat rebound dari titik pivot $0,00177 ke $0,002.

Arti dari ini:
Trader mungkin melihat kondisi oversold sebagai peluang beli, namun fundamental yang lemah (penurunan 80% dalam sebulan) membatasi potensi kenaikan. SMA 7 hari di $0,0036 tetap menjadi level resistensi yang perlu diperhatikan.


3. Risiko Pasokan Beredar Tinggi (Dampak Bearish)

Gambaran:
Pasokan beredar DGRAM adalah 2,09 miliar (20,9% dari total 10 miliar), dengan 57,5% token sudah dibuka sejak peluncuran. Analis komunitas memperingatkan adanya “tekanan jual signifikan” akibat float yang rendah.

Arti dari ini:
Meski ada kenaikan dalam 24 jam terakhir, penurunan 80% dalam sebulan mencerminkan kekhawatiran berkelanjutan terkait dilusi pasokan. Listing baru di bursa mungkin menutupi sementara, tetapi tidak menyelesaikan masalah kelebihan pasokan.


Kesimpulan

Kenaikan 24 jam DGRAM berasal dari spekulasi yang didorong oleh bursa dan sinyal teknis oversold, namun risiko makro – termasuk dilusi pasokan yang tinggi dan pasar kripto yang bearish (Fear Index: 27) – membatasi keberlanjutan kenaikan ini. Yang perlu diperhatikan: Apakah DGRAM dapat bertahan di atas $0,002 jika volume dari kompetisi Binance menurun?

CMC AI can make mistakes. Not financial advice.