Prediksi Harga BOB (Build on Bitcoin) (BOB)

Oleh CMC AI
08 December 2025 12:37PM (UTC+0)

TLDR

Harga BOB menghadapi tarik ulur antara adopsi DeFi Bitcoin dan risiko token yang akan dibuka.

  1. Token Unlocks (Dampak Bearish) – 77,8% pasokan masih terkunci, dengan token senilai $1,46 miliar yang akan dibuka hingga tahun 2026, berisiko menyebabkan dilusi.

  2. Peluncuran Bitcoin Finality (Katalis Bullish) – Node hybrid yang memungkinkan keamanan berbasis BTC pada awal 2026 dapat meningkatkan utilitas.

  3. Momentum di Bursa (Dampak Campuran) – Listing terbaru di Bithumb dan Coinbase memicu reli 130% namun memperbesar volatilitas akibat likuiditas yang tipis.

Analisis Mendalam

1. Token Unlocks & Jadwal Vesting (Dampak Bearish)

Gambaran Umum:
Sebanyak 77,8% dari total pasokan BOB sebanyak 10 miliar token masih terkunci, termasuk alokasi untuk kontributor inti (19%), pendukung awal (20,09%), dan dana ekosistem (44,76%). Gelombang pembukaan token besar pertama akan terjadi pada Maret 2026, saat 25% token pendukung awal mulai vested.

Maknanya:
Pembukaan token yang terkonsentrasi ini bisa membebani kapitalisasi pasar saat ini yang sebesar $38,4 juta – kepemilikan 20,09% pendukung awal setara dengan sekitar $7,7 juta berdasarkan harga saat ini. Data historis menunjukkan token sering mengalami penurunan harga 20–40% di sekitar peristiwa unlock besar (CryptoRank).


2. Bitcoin Finality & Node Hybrid (Katalis Bullish)

Gambaran Umum:
BOB berencana mengaktifkan Bitcoin finality pada awal 2026, yang memungkinkan pemegang BTC untuk mengamankan rantai hybrid melalui BitVM. Lebih dari 58 juta BOB (26% dari pasokan yang beredar) sudah distake pada node hybrid yang dioperasikan oleh mitra seperti AntPool dan ViaBTC.

Maknanya:
Jika berhasil, BOB akan menjadi pusat yield BTC – setiap $1 miliar BTC yang distake dapat menghasilkan pendapatan tahunan sebesar $50–80 juta dari biaya, menurut dokumen proyek. Ini bisa mengurangi tekanan jual jika mekanisme pembagian pendapatan diaktifkan.


3. Listing di Bursa & Risiko Likuiditas (Dampak Campuran)

Gambaran Umum:
BOB mendapatkan 550 ribu pengguna setelah listing di Coinbase (20 November) dan Bithumb (4 Desember), namun 93% pasokan dipegang oleh 10 dompet terbesar (GoPlus Security). Volume harian turun 18% menjadi $11,2 juta setelah lonjakan awal.

Maknanya:
Meski listing meningkatkan aksesibilitas, rasio perputaran 0,292 (volume/pasar) menunjukkan likuiditas yang dangkal – order jual sebesar 5% bisa menyebabkan slippage 10–15%. Perdagangan KRW yang berkelanjutan (>20% dari volume) sangat penting untuk menjaga momentum.


Kesimpulan

Pergerakan harga BOB sangat bergantung pada keberhasilan pelaksanaan Bitcoin finality sebelum pembukaan token pada Maret 2026, sekaligus menjaga likuiditas yang didorong oleh bursa. Pantau APR staking BTC setelah peluncuran – angka di atas 8% dapat menguatkan narasi BOB sebagai pintu gerbang DeFi, sementara di bawah 5% bisa memicu aksi jual. Apakah BOB mampu mengubah aliran spekulatif KRW menjadi penggunaan BTCFi yang berkelanjutan sebelum risiko dilusi muncul?

CMC AI can make mistakes. Not financial advice.