Analisis Mendalam
1. Setup Teknis Bearish (Dampak Campuran)
Gambaran: BEL diperdagangkan di bawah semua rata-rata pergerakan utama (7-day SMA: $0,157, 30-day SMA: $0,181), menandakan momentum bearish yang kuat. RSI-14 pada angka 32,6 mendekati wilayah oversold, namun belum memicu sinyal beli secara historis.
Artinya: Kondisi oversold bisa memicu rebound jangka pendek, tetapi kurangnya divergensi bullish pada MACD (-0,0144) dan adanya resistensi di 7-day SMA ($0,157) membuat para trader tetap berhati-hati. Level retracement Fibonacci 23,6% ($0,168) kini menjadi hambatan penting untuk kenaikan.
2. Sentimen Pasar Lemah (Dampak Bearish)
Gambaran: Dominasi Bitcoin naik menjadi 58,56% (naik 0,29% dalam 24 jam), menunjukkan pergeseran modal dari altcoin. Indeks Fear & Greed CMC berada di angka 20 (“Fear”), yang menurunkan minat risiko terhadap token mid-cap seperti BEL.
Artinya: Narasi AI/DeFi BEL belum mampu mengatasi tekanan makro. Dengan volume perdagangan spot kripto turun 19,11% dalam 24 jam, likuiditas menjadi tipis dan meningkatkan volatilitas.
3. Penjualan Didukung Volume (Dampak Bearish)
Gambaran: Volume perdagangan BEL dalam 24 jam melonjak 46,93% menjadi $4,81 juta, bersamaan dengan penurunan harga – ini adalah sinyal distribusi klasik.
Artinya: Volume tinggi pada hari turun biasanya menandakan kapitulasi atau pemicu stop-loss. Rasio perputaran (0,396) menunjukkan likuiditas sedang, namun penjualan yang terus-menerus bisa mendorong BEL mendekati level terendahnya di 2025 sebesar $0,1498.
Kesimpulan
Penurunan BEL disebabkan oleh kerusakan teknis, sentimen negatif terhadap altcoin, dan peningkatan volume jual. Meskipun kondisi oversold bisa menarik pembeli saat harga turun, mengembalikan harga di atas $0,157 (7-day SMA) sangat penting untuk pembalikan tren. Hal yang perlu diperhatikan: Apakah BEL bisa bertahan di atas level terendahnya $0,1498, atau justru lonjakan dominasi Bitcoin akan memicu penurunan lebih lanjut?