Harga Siacoin 

SC

Sia pertama kali dipikirkan pada pertengahan 2013 oleh David Vorick saat belajar ilmu komputer di Rensselaer Polytechnic Institute. Dia mendiskusikan ide tersebut melalui email dengan Luke Champine, seorang teman kuliah, yang bergabung dengan pengembangan proyek ini tak lama setelah Vorick mempresentasikan konsep tersebut di hackathon HackMIT pada September 2013. Proyek ini secara resmi bernama Sia pada awal 2014, sebuah referensi untuk sang dewa persepsi Mesir.

Vorick dan Champine diperkenalkan melalui pusat kewirausahaan perguruan tinggi mereka kepada Jim Pallotta, seorang investor miliarder dan pendiri Raptor Group, yang berinvestasi dalam proyek tersebut. Sesaat sebelum lulus dari perguruan tinggi, keduanya mendirikan perusahaan Nebulous Inc. — yang sejak itu telah berganti nama menjadi Skynet — untuk secara resmi menangani pengembangan Sia.

Menurut white paper-nya, tujuan jangka panjang Sia adalah bersaing dengan solusi penyimpanan yang ada. Ia melihat dirinya dalam persaingan langsung dengan penyedia penyimpanan cloud besar seperti Amazon, Google, dan Microsoft. Karena sifatnya yang terdesentralisasi, Sia mampu menawarkan tingkat penyimpanan yang kompetitif.

File yang disimpan di jaringan Sia dibagi menjadi 30 segmen terenkripsi, dengan setiap segmen diunggah ke host unik untuk redundansi. Perjanjian antara pengunggah dan host dicatat di blockchain Sia dan dilaksanakan menggunakan smart contract. Siacoin bertindak sebagai metode pembayaran di jaringan, dengan penyewa membayar host menggunakan SC, dan host mengunci SC dalam smart contract sebagai jaminan.

Skynet, perusahaan di balik Sia dan Siacoin, telah mengumumkan beberapa produk yang dibangun di atas jaringan Sia, termasuk SiaStream — aplikasi streaming media berbasis cloud — dan jaringan Skynet — pengiriman konten dan jaringan berbagi file andalannya.

Perusahaan ini telah menerima beberapa ronde pendanaan dan tunjangan, termasuk dari Bain Capital Ventures, Paradigm, dan INBlockchain. Selain itu, setiap transaksi terkait penyimpanan di jaringan Sia dikenakan biaya 3,9%, yang didistribusikan kepada pemegang cryptocurrency kedua perusahaan ini, Siafund — dengan Skynet memegang sekitar 85% dari semua Siafund.

Siacoin tidak memiliki suplai maksimum. Karena ini adalah token utilitas yang dirancang untuk digunakan untuk menggerakkan transaksi melalui smart contract, proyek tersebut telah menyatakan bahwa harus ada suplai tanpa batas untuk mencocokkan jumlah data tanpa batas yang dapat dibuat dan disimpan secara efektif.

Siacoin baru diperkenalkan sebagai hadiah penambangan melalui algoritme penambangan proof-of-work dari blockchain Sia. Hadiah penambangan dimulai pada 300.000 SC dan menurun pada tingkat 1 SC untuk setiap blok yang ditambang hingga mencapai 30.000 SC pada Juli 2020. Hadiah bloknya sekarang akan selamanya tetap 30.000 SC. Siacoin dihapus dari ekosistem ketika host kehilangan token atau jaminan mereka tidak dikembalikan karena tindakan buruk. Di masa depan, tim pengembangan bermaksud untuk memperkenalkan mekanisme proof-of-burn di mana host akan diminta untuk membakar sebagian kecil dari pendapatan mereka untuk membuktikan bahwa mereka nyata dan memiliki niat baik.

Tim pengembangan Sia menambang sekitar 100 blok (sekitar 30 juta SC) sebelum merilis algoritme penambangan secara publik. Tim platform dan investor dilaporkan memiliki kurang dari 0,1% dari total suplai Siacoin.

Blockchain Sia diamankan menggunakan algoritme konsensus proof-of-work, yang berarti bahwa penambang bersaing satu sama lain untuk menambahkan blok baru ke blockchain dan mayoritas harus mengonfirmasi catatan untuk dapat dikirimkan. Salah satu pendiri Sia, Vorick, berpendapat pada Juni 2017 bahwa proof-of-work adalah cara terbaik untuk mengamankan jaringan ini karena itu membatasi kemampuan aktor jahat untuk menyerang jaringan dengan kebutuhan energi yang besar dan biaya perangkat keras.

Menurut tim pengembangan Sia, fakta bahwa host harus memberikan jaminan agar dapat berpartisipasi dalam operasi jaringan mengurangi insentif bagi pelaku jahat. Selain itu, ia telah menunjukkan fakta bahwa ia membagi data yang diunggah ke dalam 30 segmen, yang kemudian didistribusikan ke seluruh dunia, sebagai jaminan bahwa jaringannya tidak dapat dimatikan kecuali jika terjadi bencana alam besar atau peristiwa geopolitik. Dan selama 10 dari 30 host bertahan dari serangan di jaringannya, file masih dapat diambil kembali.

Siacoin dapat dibeli di bursa cryptocurrency seperti Binance, OKEx, Huobi Global, dan Upbit, di antaranya. Ini dapat diperdagangkan di pasar spot terhadap mata uang fiat seperti dolar AS dan won Korea Selatan, cryptocurrency seperti Bitcoin (BTC) dan Ether (ETH), serta stablecoin Tether (USDT).

Apa kalian tertarik membeli Siacoin atau cryptocurrency lain seperti Bitcoin? CoinMarketCap memiliki panduan langkah demi langkah yang sederhana, untuk mengajari kalian semua tentang kripto dan cara membeli koin pertama kalian.

Berikut beberapa artikel lain yang mungkin menarik bagi kalian:

• Apa Itu Faucet Crypto?
• Apa Itu Kartu Debit Crypto?
• Apa Itu Web 3.0?
• Apa Itu Yield Farming?
• Apa Itu Pinjaman Crypto?

Belajar tentang Filecoin, sistem penyimpanan terdesentralisasi yang berupaya menyimpan "informasi terpenting umat manusia."

Belajar tentang MaidSafeCoin, mata uang jaringan data terdesentralisasi SAFE.

Ingin tahu lebih banyak tentang jaringan Skynet? Baca ulasan mendalam di Alexandria, sumber pendidikan daring CoinMarketCap.

Tetap ikuti terus inovasi terkini blockchain dan penyimpanan terdesentralisasi dengan blog CoinMarketCap.