Penjelasan Mendalam
1. Tujuan & Nilai yang Ditawarkan
Vana menghadapi monopoli data terpusat dengan menciptakan pasar di mana pengguna tetap memiliki data mereka. Berbeda dengan model tradisional di mana perusahaan teknologi besar mengambil keuntungan dari data yang dikumpulkan, sistem Vana memungkinkan individu untuk menempatkan data mereka dalam “kolam likuiditas” (Vana Blog). Kolam ini mendukung pengembangan AI sekaligus memberikan kompensasi kepada pengguna melalui token asli mereka, VANA.
2. Teknologi & Arsitektur
Dibangun sebagai blockchain Layer 1, Vana menggunakan konsensus Proof-of-Stake di mana “Data Validators” memverifikasi kualitas dataset dan kepatuhan privasi. Inovasi utama meliputi:
- Standar VRC-20 – Men-token-kan kontribusi data sambil menjaga privasi
- Data Apps – Alat modular untuk membuat model AI tanpa perantara terpusat
Pembaruan Capella pada Juli 2025 meningkatkan kapasitas jaringan sebesar 40% (TradingView News), yang sangat penting untuk menangani beban pelatihan AI yang kompleks.
3. Tokenomik & Tata Kelola
Token VANA (30,1 juta pasokan yang beredar) memiliki tiga fungsi utama:
1. Staking – Validator mengamankan jaringan dan mengkurasi dataset
2. Akses – Pengembang menggunakan VANA untuk mengakses kolam data
3. Tata Kelola – Pemegang token memberikan suara pada pembaruan protokol
Pada Juni 2025, ada pembukaan token sebesar 4,33% dari total pasokan untuk inisiatif komunitas, menekankan pertumbuhan ekosistem daripada spekulasi (Cryptomus).
Kesimpulan
Vana memposisikan diri sebagai kebalikan dari Meta – sebuah protokol di mana foto selfie Anda melatih AI yang Anda dapatkan manfaat finansial dan kendalinya. Meskipun infrastruktur teknisnya menunjukkan potensi dengan pembaruan terbaru, keberhasilan proyek ini bergantung pada pertanyaan penting: Bisakah Vana menarik cukup banyak pengguna dan pengembang untuk menciptakan ekonomi data yang berkelanjutan dan mampu bersaing dengan alternatif terpusat?