Analisis harga Rayls (RLS) Terbaru

Oleh CMC AI
04 December 2025 10:45AM (UTC+0)

Mengapa harga RLS turun? (04/12/2025)

TLDR

Rayls (RLS) turun 13,73% dalam 24 jam terakhir, kinerjanya lebih buruk dibandingkan pasar kripto secara umum yang naik 0,96%. Faktor utama penyebabnya:

  1. Volatilitas Pasca-Listing – Pencatatan baru di bursa Gate dan Bitkub memicu aksi jual setelah berita diumumkan.

  2. Likuiditas Tipis – Volume perdagangan 24 jam turun tajam 57,38%, memperkuat tekanan penurunan harga.

  3. Sentimen Risiko Pasar yang Meningkat – Dominasi Bitcoin naik (+58,68%), mengalihkan modal dari altcoin seperti RLS.


Analisis Mendalam

1. Tekanan Jual Pasca-Listing (Dampak Negatif)

Gambaran: RLS mulai diperdagangkan di Gate.io dan Bitkub pada 1 Desember, bertepatan dengan awal penurunan harga. Secara historis, pencatatan baru sering kali diikuti oleh investor atau trader awal yang mengambil keuntungan, terutama di pasar dengan likuiditas rendah.

Artinya: Hype awal pencatatan cepat memudar, volume perdagangan turun dari setara $29,3 juta menjadi $12,5 juta dalam 24 jam. Tanpa permintaan beli yang berkelanjutan, aksi jual semakin cepat.

Yang perlu diperhatikan: Arus masuk dan keluar di bursa serta perubahan distribusi pemegang koin melalui analisis on-chain.


2. Krisis Likuiditas (Dampak Negatif)

Gambaran: Rasio volume perdagangan 24 jam terhadap kapitalisasi pasar (turnover) RLS turun menjadi 0,838, menandakan buku order yang tipis. Sebagai perbandingan, rata-rata 100 koin teratas berkisar antara 2,5 hingga 5,0.

Artinya: Pasar yang tipis memperbesar fluktuasi harga – misalnya, penjualan senilai $350 ribu bisa menggerakkan harga RLS sekitar 1%. Kondisi ini membuat partisipasi institusional enggan masuk, menciptakan lingkaran umpan balik negatif.

Level kunci: Support psikologis di $0,020 bertahan pada 3 Desember, namun tembus secara signifikan pada 4 Desember.


3. Sentimen Makro Kripto (Dampak Campuran)

Gambaran: Meskipun kapitalisasi pasar kripto total naik sedikit (+0,96%), dominasi Bitcoin mencapai 58,68% (naik 0,41% dalam 24 jam), mencerminkan “flight to safety” di tengah indeks ketakutan (Fear Index) sebesar 27.

Artinya: Altcoin seperti RLS cenderung berkinerja buruk dalam kondisi pasar yang menghindari risiko, terutama yang tidak memiliki katalis jangka pendek. Fokus Rayls pada adopsi institusional jangka panjang (misalnya akuisisi Parfin oleh Tether) belum memberikan narasi perdagangan jangka pendek yang kuat.


Kesimpulan

Penurunan RLS disebabkan oleh aksi ambil untung pasca-listing, likuiditas yang lemah, dan pasar yang lebih memilih Bitcoin dalam kondisi risiko tinggi. Meskipun infrastruktur blockchain institusionalnya berpotensi memberikan nilai jangka panjang, trader jangka pendek saat ini memilih untuk menunggu.

Yang perlu diperhatikan: Apakah RLS dapat stabil di atas EMA 200 hari (perkiraan $0,021) dan apakah kemitraan dengan Animoca Brands (diumumkan 2 Desember) akan menghasilkan aktivitas on-chain yang signifikan.

Mengapa harga RLS naik? (03/12/2025)

TLDR

Rayls (RLS) turun sebesar 8,48% dalam 24 jam terakhir, kinerjanya lebih rendah dibandingkan dengan rally pasar kripto yang lebih luas (+7,23%). Namun, pencatatan baru di bursa dan kemitraan institusional baru-baru ini mungkin membantu meredam penurunan tersebut.

  1. Pencatatan baru di bursa – RLS debut di Bitget, Gate, dan Aster_DEX, meningkatkan aksesibilitas.

  2. Momentum institusional – Akuisisi Parfin (pengembang Rayls) oleh Tether dan kemitraan dengan Animoca Brands menunjukkan kredibilitas jangka panjang.

  3. Tokenomik deflasi – Pembakaran biaya 50% dan insentif staking dapat mengurangi tekanan jual.

Penjelasan Mendalam

1. Pencatatan di Bursa Meningkatkan Likuiditas (Dampak Campuran)

Gambaran: RLS diluncurkan di Bitget (1 Desember), Gate.io, dan Aster_DEX (2 Desember), dengan kampanye seperti trading leverage 5x di Aster dan giveaway 500 USDT dari XT. Pencatatan biasanya meningkatkan visibilitas dan likuiditas.

Arti dari ini: Meskipun pencatatan baru biasanya memicu pembelian jangka pendek, volume 24 jam RLS ($84,9 juta) menunjukkan dominasi aksi jual. Lonjakan volume 27% bersamaan dengan penurunan harga mengindikasikan kemungkinan pengambilan keuntungan setelah hype awal.

Yang perlu diperhatikan: Volume yang bertahan di atas $100 juta per hari bisa menjadi tanda permintaan yang kembali meningkat.

2. Narasi Adopsi Institusional (Dampak Positif)

Gambaran: Tether mengakuisisi Parfin (pengembang Rayls) pada 20 November dengan tujuan memperluas penggunaan USDT di kalangan institusi di Amerika Latin. Pada 2 Desember, Rayls menjalin kemitraan dengan Animoca Brands untuk mengembangkan tokenisasi aset dunia nyata (RWA).

Arti dari ini: Langkah ini sejalan dengan fokus Rayls pada infrastruktur keuangan yang patuh regulasi, yang merupakan area pertumbuhan penting karena RWA diperkirakan bisa menjadi pasar senilai $10 triliun pada 2030. Namun, adopsi institusional adalah proses jangka panjang, sehingga pergerakan harga jangka pendek masih bisa berbeda.

3. Tokenomik dan Sentimen Pasar (Tekanan Negatif)

Gambaran: Harga RLS turun 61% dalam 30 hari terakhir, mencerminkan kelemahan altcoin secara umum (Dominasi Bitcoin: 58,97%) dan sentimen pasar yang berhati-hati (Indeks Fear & Greed: 22).

Arti dari ini: Meskipun ada mekanisme deflasi seperti pembakaran biaya 50%, pasokan yang beredar (1,5 miliar RLS) masih melebihi permintaan saat ini. Titik pivot di $0,0295 tetap menjadi level resistensi penting yang harus diperhatikan.

Kesimpulan

Penurunan Rayls mencerminkan tantangan makro di pasar kripto dan volatilitas pasca-pencatatan, namun kemitraan institusional dan fokus pada RWA memberikan dasar yang kuat untuk prospek jangka panjang. Hal utama yang perlu diperhatikan: Apakah RLS dapat mempertahankan level support di $0,025, dan apakah kuartal pertama 2026 akan membawa upgrade mainnet yang dijanjikan?

CMC AI can make mistakes. Not financial advice.
RLS
RaylsRLS
|
$0.02393

4.8% (1h)