Analisis harga Raydium (RAY) Terbaru

Oleh CMC AI
09 December 2025 01:20PM (UTC+0)

Mengapa harga RAY turun? (09/12/2025)

TLDR

Raydium (RAY) turun 1,73% dalam 24 jam terakhir, kinerjanya lebih buruk dibandingkan pasar kripto secara umum yang turun 1,22%. Faktor utama yang mempengaruhi adalah:

  1. Sentimen Risiko Pasar Secara Luas – Dominasi Bitcoin naik menjadi 58,54% saat indeks ketakutan kripto mencapai angka 25 ("Fear").

  2. Resistensi Teknis – Gagal bertahan di atas level Fibonacci penting di harga $1,34.

  3. Gangguan Ekosistem Solana – Pemadaman layanan Cloudflare mengganggu tampilan antarmuka dan aktivitas perdagangan Raydium.


Penjelasan Mendalam

1. Rotasi Risiko Pasar (Dampak Bearish)

Gambaran Umum:
Pasar kripto bergerak defensif dengan dominasi Bitcoin naik 0,29% menjadi 58,54% dalam 24 jam terakhir (CoinMarketCap). Indeks Altcoin Season dari CMC masih menunjukkan "Bitcoin Season" dengan skor 19/100, yang menekan koin alt-cap menengah seperti RAY.

Arti dari Ini:
Investor memindahkan modal dari altcoin ke Bitcoin karena meningkatnya ketidakpastian dan risiko. Volume perdagangan RAY dalam 24 jam turun 23,43% menjadi $22,2 juta, menandakan berkurangnya minat spekulatif. Hal ini sejalan dengan penurunan RAY sebesar 57,67% dalam 60 hari terakhir saat altcoin mengalami kesulitan.


2. Penolakan Teknis di Level Kunci (Dampak Campuran)

Gambaran Umum:
RAY gagal bertahan di atas level retracement Fibonacci 50% yang penting di harga $1,34 dan turun ke $1,14. Rata-rata pergerakan sederhana (SMA) 7 hari di $1,14 kini menjadi level support langsung.

Arti dari Ini:
Trader kemungkinan mengambil keuntungan setelah kenaikan mingguan RAY sebesar 6,84%. Histogram MACD (+0,0286) menunjukkan momentum bullish yang melemah, sementara RSI di angka 44 menunjukkan kondisi netral — tidak terlalu jenuh jual maupun beli.

Yang Perlu Diperhatikan:
Penutupan harga di bawah level Fibonacci 78,6% ($1,13) bisa memicu penjualan otomatis yang menargetkan harga terendah tahunan di $0,966.


3. Volatilitas Ekosistem Solana (Dampak Bearish)

Gambaran Umum:
Pemadaman layanan Cloudflare pada 5 Desember mengganggu antarmuka dan aktivitas perdagangan Raydium (CoinMarketCap), memperparah kekhawatiran terkait likuiditas.

Arti dari Ini:
Kejadian ini menyoroti risiko infrastruktur yang dihadapi proyek DeFi di ekosistem Solana. Rasio perputaran 24 jam RAY (0,0727) masih jauh di bawah Uniswap yang sebesar 0,41, menunjukkan likuiditas yang lebih tipis dan memperbesar fluktuasi harga saat terjadi gangguan.


Kesimpulan

Penurunan RAY mencerminkan tekanan makro di pasar kripto, pengambilan keuntungan secara teknis, dan kerentanan ekosistem Solana. Meskipun protokol ini masih menunjukkan kekuatan struktural dengan kenaikan mingguan 6,84%, risiko jangka pendek masih mendominasi. Perhatian Utama: Apakah dominasi Bitcoin akan menembus di atas 59% — level yang secara historis mempercepat penjualan altcoin.

Mengapa harga RAY naik? (08/12/2025)

TLDR

Raydium (RAY) naik 3,67% dalam 24 jam terakhir, mengungguli pasar kripto secara umum yang naik 2,96%. Faktor utama yang mendorong kenaikan ini adalah ketahanan teknis, momentum ekosistem Solana, dan liputan analis yang optimis.

  1. Kekuatan Teknis – Indikator bullish dan pola historis

  2. Sinergi Solana – Keterkaitan dengan pertumbuhan infrastruktur SOL

  3. Dorongan Sentimen – Laporan analis yang menunjukkan potensi kenaikan

Penjelasan Mendalam

1. Kekuatan Teknis (Dampak Bullish)

Gambaran Umum: Harga RAY berhasil kembali menembus rata-rata bergerak sederhana 7 hari (SMA) di $1,12 dan berada di atas level support Fibonacci penting di $1,13. Histogram MACD berubah positif (+0,0294), menandakan momentum bullish yang mulai terbentuk, sementara RSI (42,69) masih menghindari wilayah oversold.

Arti dari ini: Penembusan di atas rata-rata bergerak menunjukkan bahwa tekanan jual jangka pendek mulai melemah. Secara historis, RAY pernah mengalami kenaikan 20–40% setelah pola crossover MACD serupa. Namun, ada resistensi kuat di $1,34 (retracement Fibonacci 50%).

Yang perlu diperhatikan: Penutupan harga yang bertahan di atas $1,20 bisa memicu pembelian otomatis, sementara penurunan di bawah $1,10 dapat membatalkan pola ini.

2. Momentum Ekosistem Solana (Dampak Campuran)

Gambaran Umum: Total nilai terkunci (TVL) DeFi Solana melonjak menjadi $13 miliar minggu ini, dengan Raydium memproses lebih dari 50% volume DEX di Solana. Namun, korelasi 30 hari RAY dengan SOL masih tinggi (0,89), yang berarti RAY juga rentan terhadap volatilitas harga SOL.

Arti dari ini: Sebagai tulang punggung likuiditas Solana, RAY mendapat manfaat dari pertumbuhan jaringan, tetapi tetap terpengaruh oleh fluktuasi harga SOL. Stabilitas harga SOL baru-baru ini (+4,1% mingguan) memberikan dukungan positif.

3. Liputan Analis & Sentimen (Dampak Bullish)

Gambaran Umum: Beberapa media (Cryptonewsland, Crypto analysts) menyoroti konsolidasi RAY di dekat level support sebagai tanda awal potensi kenaikan, dengan membandingkan pola ini dengan lonjakan 60% pada kuartal ketiga 2025.

Arti dari ini: Trader ritel sering mengikuti narasi seperti ini, yang dapat meningkatkan permintaan jangka pendek. Namun, volume perdagangan RAY dalam 24 jam naik 33,78% menjadi $27,8 juta, menunjukkan adanya akumulasi nyata, bukan hanya spekulasi semata.

Kesimpulan

Kenaikan RAY mencerminkan kombinasi pemulihan teknis, ekspansi DeFi Solana, dan liputan analis yang optimis. Meskipun setup ini mendukung optimisme hati-hati, harga RAY masih 65% di bawah puncak 90 hari terakhir, menandakan risiko yang masih ada di pasar yang didominasi oleh ketakutan (CMC Fear & Greed Index: 24).

Yang perlu diperhatikan: Apakah RAY bisa bertahan di atas $1,15 selama sesi perdagangan AS pada 9 Desember? Penutupan di atas level ini bisa mengonfirmasi pembalikan tren bullish.

CMC AI can make mistakes. Not financial advice.