Penjelasan Mendalam
1. Tujuan & Nilai Tambah
Merlin Chain bertujuan membuka potensi Bitcoin lebih dari sekadar penyimpan nilai dengan menghadirkan kontrak pintar yang dapat diskalakan dan alat keuangan terdesentralisasi (DeFi). Ini mengatasi keterbatasan Bitcoin—biaya tinggi dan keterbatasan pemrograman—dengan memungkinkan pengembang membangun dApps menggunakan aset asli Bitcoin (misalnya Ordinals, token BRC-20) sambil tetap menjaga keamanan Bitcoin melalui arsitektur Layer 2-nya.
2. Teknologi & Arsitektur
Jaringan ini menggabungkan ZK-Rollups (untuk menggabungkan transaksi di luar rantai utama) dengan bukti penipuan yang terikat pada Bitcoin untuk memastikan integritas data. Merlin Chain juga mendukung kompatibilitas EVM, sehingga pengembang Ethereum dapat memindahkan dApps mereka ke Bitcoin. Pembaruan terbaru, seperti sequencer yang dioptimalkan zkEVM dan infrastruktur RPC yang ditingkatkan, bertujuan mempercepat transaksi dan meningkatkan stabilitas node (sumber).
3. Tokenomik & Tata Kelola
Total pasokan MERL dibatasi hingga 2,1 miliar, dengan alokasi untuk insentif ekosistem (40%), hadiah komunitas (16,57%), dan tim/penasihat (4,2–15,23%). Token ini digunakan untuk:
- Mengamankan jaringan melalui staking dan delegasi collator.
- Mengatur pembaruan protokol lewat voting terdesentralisasi.
- Membayar biaya untuk transaksi Layer 3 dan operasi DeFi.
Jadwal vesting token berlangsung hingga 48 bulan untuk mendukung partisipasi jangka panjang.
Kesimpulan
Merlin Chain mengubah posisi Bitcoin menjadi ekosistem dinamis untuk DeFi, game, dan interoperabilitas lintas rantai, didukung oleh Layer 2 yang dapat diskalakan dan mekanisme token MERL. Seiring berkembangnya kegunaan Bitcoin, apakah Merlin dapat mempertahankan perannya sebagai fondasi inovasi asli BTC?