Penjelasan Mendalam
1. Adopsi V2 & Pertumbuhan Lintas Rantai (Dampak Positif)
Gambaran Umum:
Liquity V2 meluncurkan stablecoin BOLD pada tahun 2025, yang mendukung ETH dan token staking likuid (LST) sebagai jaminan. Integrasi dengan Chainlink CCIP memungkinkan fungsi lintas rantai di Arbitrum, Base, dan Optimism, sehingga meningkatkan kegunaan. Dalam tiga bulan setelah peluncuran V2, protokol ini menghasilkan pendapatan lebih dari $500 ribu (wawancara Bankless).
Arti dari ini:
Adopsi lintas rantai dapat meningkatkan Total Value Locked (TVL) BOLD dan pendapatan biaya, yang langsung memberi imbalan kepada pemegang LQTY melalui Protocol Incentivized Liquidity (PIL). Permintaan BOLD yang lebih tinggi biasanya berkorelasi dengan kenaikan harga LQTY, seperti yang terlihat pada kuartal ketiga 2025 ketika LQTY naik 23% per minggu seiring pertumbuhan likuiditas BOLD.
2. Perluasan Ekosistem melalui Fork (Dampak Campuran)
Gambaran Umum:
Lebih dari 15 “fork ramah” dari Liquity V2 (misalnya Enosys Loans di Flare, stablecoin yang didukung BTC dari BitVault) memberikan insentif penggunaan BOLD dengan sekitar 4% dari pasokan token asli mereka. Fork seperti Nerite di Arbitrum menawarkan peluang hasil yang terkait dengan BOLD, menciptakan spekulasi airdrop (peluncuran Enosys).
Arti dari ini:
Meskipun fork dapat mendorong permintaan jangka pendek untuk BOLD dan LQTY, mereka juga memecah likuiditas. Efek bersihnya tergantung apakah fork tersebut melengkapi atau bersaing dengan aktivitas utama Liquity di mainnet. Misalnya, fork yang didukung XRP mungkin menarik pengguna baru tetapi mengalihkan fokus dari strategi yang berpusat pada ETH.
3. Angin Segar dan Risiko Regulasi (Dampak Campuran)
Gambaran Umum:
Undang-undang GENIUS AS (ditandatangani November 2025) dan regulasi MiCA Uni Eropa menekankan transparansi stablecoin. Liquity yang menggunakan jaminan sepenuhnya on-chain dan kontrak yang tidak dapat diubah memiliki posisi yang menguntungkan dibandingkan pesaing yang kurang transparan seperti USDC atau USDT (analisis CCN).
Arti dari ini:
Kejelasan regulasi dapat meningkatkan adopsi institusional BOLD sebagai stablecoin yang “lebih aman”, sehingga meningkatkan nilai LQTY. Sebaliknya, aturan ketat yang menargetkan stablecoin algoritmik atau yang dijamin kripto bisa memicu penjualan besar-besaran di pasar.
Kesimpulan
Perjalanan LQTY kemungkinan besar akan bergantung pada adopsi BOLD lintas rantai, insentif dari fork, dan perkembangan regulasi. Meskipun indikator teknis menunjukkan momentum bullish (RSI: 68,7, MACD naik), penting untuk memantau pertumbuhan TVL BOLD dan keputusan tata kelola PIL. Pertanyaan utama: Bisakah Liquity mempertahankan hasil Stability Pool sebesar 7,5% di tengah meningkatnya persaingan dari fork?