Penjelasan Mendalam
1. Wedge Breakout (28 November 2025)
Gambaran Umum:
KTA berhasil menembus pola wedge menurun yang berlangsung selama sebulan pada 21 November, naik 15% ke harga $0,25 dengan volume harian melonjak 70% ($5,1 juta). Grafik 4 jam menunjukkan adanya penurunan palsu di bawah $0,18 sebelum berbalik naik, dengan heatmap likuidasi yang menunjukkan banyaknya order beli di sekitar harga $0,25. Data on-chain mengungkapkan sedikit keluar dana dari bursa, menandakan para pemegang tidak panik menjual meskipun ada pengambilan keuntungan di harga $0,30.
Maknanya:
Ini adalah sinyal positif jangka pendek karena breakout mengonfirmasi keyakinan pembeli, namun resistensi di kisaran $0,35–$0,45 (tempat konvergensi Fibonacci 23,6% dan likuiditas order-book) bisa menghambat kenaikan lebih lanjut. Indeks Kekuatan Tren (Trend Strength Index) sebesar 85,4 menunjukkan risiko pasar sudah terlalu jenuh.
(AMBCrypto)
2. Kemitraan Pembayaran (28 November 2025)
Gambaran Umum:
Kolaborasi terbaru Keeta dengan beberapa perusahaan infrastruktur pembayaran yang tidak disebutkan namanya bertujuan memperluas penggunaan tokenisasi aset dunia nyata (RWA). Kemitraan ini sejalan dengan visi Keeta untuk menjembatani keuangan tradisional dan blockchain, memanfaatkan kapasitas throughput 11 juta transaksi per detik (TPS).
Maknanya:
Ini adalah sinyal netral hingga positif jangka panjang. Meskipun kemitraan ini menguatkan teknologi Keeta, ketidakjelasan mengenai siapa mitra dan jadwal pelaksanaannya menimbulkan risiko dalam eksekusi. Keberhasilan sangat bergantung pada kemampuan menggaet entitas yang diatur secara resmi—proses yang sering terhambat oleh persyaratan kepatuhan.
(Live Crypto News)
Kesimpulan
Pemulihan Keeta bergantung pada momentum teknis dan dukungan dari sektor RWA, namun ketidakpastian makroekonomi (indeks ketakutan kripto: 16/100) serta adopsi yang belum terbukti membatasi potensi kenaikan. Apakah KTA bisa mempertahankan rally-nya jika dominasi Bitcoin (58,93%) terus membuat modal terjebak di aset blue chip?