Penjelasan Mendalam
1. Masuknya Institusi AS (5 Desember 2025)
Gambaran: IOTA menjalin kemitraan dengan BitGo, penyedia kustodian yang diatur dan melayani perusahaan besar seperti BlackRock dan Fidelity, untuk menawarkan penyimpanan dingin yang diasuransikan, serta layanan trading dan staking bagi institusi. Langkah ini bertepatan dengan rencana BitGo melakukan IPO di NYSE (U.Today).
Maknanya: Ini menjadi kabar positif bagi kredibilitas IOTA di dunia keuangan tradisional, karena infrastruktur BitGo yang disetujui SEC membantu mengurangi hambatan regulasi bagi manajer aset. Namun, BitGo sudah mendukung lebih dari 1.550 token, sehingga IOTA harus menunjukkan permintaan institusional yang unik agar tidak hanya menjadi “crypto yang masuk daftar saja.”
2. Peningkatan Likuiditas di Upbit (5 Desember 2025)
Gambaran: Upbit mengaktifkan kembali perdagangan IOTA setelah melakukan pembaruan dompet, yang mengharuskan pengguna membuat alamat deposit baru demi keamanan (CoinMarketCap).
Maknanya: Dampak jangka pendek bersifat netral – meskipun akses kembali ke salah satu bursa terbesar dunia (volume 24 jam: $2,1 miliar) membantu likuiditas, volume perdagangan IOTA dalam 24 jam ($13,9 juta) masih 99,3% lebih rendah dibanding puncak tahun 2021. Perlu dipantau apakah trader ritel Korea akan menghidupkan kembali momentum.
3. Realita Adopsi (5 Desember 2025)
Gambaran: Meskipun telah melakukan upgrade Rebased (smart contract, 50 ribu transaksi per detik), IOTA hanya memiliki kurang dari 10 dApp dan total nilai terkunci (TVL) sebesar $9,76 juta – jauh tertinggal dibanding pesaing seperti Solana dengan TVL $43 miliar (U.Today).
Maknanya: Ini menjadi sinyal negatif untuk narasi utilitas sampai ada peningkatan minat dari pengembang. Rasio staking sebesar 50% menunjukkan loyalitas pemegang token, tetapi berisiko menjadi “yield farming tanpa utilitas” jika penggunaan nyata tidak meningkat.
Kesimpulan
Langkah IOTA bersama BitGo membuka peluang di Wall Street, namun pertumbuhan dApp yang stagnan menunjukkan adanya kesenjangan antara infrastruktur dan adopsi. Dengan Indeks Fear & Greed kripto di angka 21 (Ketakutan Ekstrem), apakah strategi institusional IOTA mampu mengimbangi lemahnya momentum dari trader ritel?