Penjelasan Mendalam
1. Tujuan & Nilai yang Diberikan
Ika mengatasi risiko interoperabilitas lintas rantai dengan memungkinkan smart contract mengendalikan aset secara native di berbagai blockchain. Teknologi dWallet-nya (Ika Blog) membagi kontrol kriptografi antara pengguna dan jaringan terdesentralisasi, sehingga tidak bergantung pada jembatan atau token yang dibungkus (wrapped tokens). Ini membuka berbagai penggunaan seperti pinjaman Bitcoin di Sui, DeFi lintas rantai, dan kustodi institusional tanpa perantara terpusat.
2. Teknologi & Arsitektur
Ika menggunakan skema 2PC-MPC (Ika Blog) di mana pengguna dan jaringan bekerja sama untuk menandatangani transaksi. Berbeda dengan MPC tradisional, komunikasi yang biasanya satu-ke-satu digantikan dengan pesan siaran (broadcast), sehingga mengurangi kompleksitas dari O(n²) menjadi O(n). Hal ini memungkinkan jaringan untuk skala hingga ribuan node dengan latensi di bawah satu detik. Dibangun di atas Sui, Ika memanfaatkan pemrosesan paralel dan konsensus berbasis DAG untuk mencapai lebih dari 10.000 transaksi per detik.
3. Tokenomik & Tata Kelola
Token IKA (dengan pasokan awal 10 miliar) memiliki tiga fungsi utama:
- Biaya: Digunakan untuk membayar operasi seperti pembuatan dWallet dan tanda tangan ambang batas.
- Staking: Mengamankan jaringan melalui delegated proof-of-stake, memberikan imbalan kepada node yang berpartisipasi.
- Tata Kelola: Voting terdesentralisasi untuk pembaruan protokol dan parameter ekonomi.
Lebih dari 60% token dialokasikan untuk komunitas, dengan vesting ketat bagi pihak internal (Ika Blog). Harga biaya operasi disesuaikan secara dinamis berdasarkan kebutuhan komputasi, misalnya algoritma kriptografi EdDSA dibandingkan ECDSA.
Kesimpulan
Ika mendefinisikan ulang keamanan lintas rantai dengan menggabungkan MPC terdesentralisasi dan kecepatan Sui, memungkinkan kontrol aset native di berbagai ekosistem. Tokenomiknya menekankan pertumbuhan yang didorong komunitas dan kemampuan beradaptasi. Apakah model zero-trust Ika akan menjadi standar untuk DeFi multi-rantai seiring dengan meningkatnya adopsi?