Penjelasan Mendalam
1. Teknologi & Arsitektur
Hedera menggantikan blockchain tradisional dengan hashgraph, sebuah directed acyclic graph (DAG) yang menggunakan metode "gossip-about-gossip" dan voting virtual untuk mencapai konsensus. Ini memungkinkan:
- Throughput tinggi: Memproses sekitar 10.000 transaksi per detik (dibandingkan Bitcoin yang sekitar 7 transaksi per detik).
- Biaya rendah: Biaya transaksi rata-rata hanya $0,0001.
- Finalitas dalam hitungan detik: Transaksi tidak dapat dibatalkan dalam 2–3 detik.
Berbeda dengan blockchain proof-of-work, hashgraph menghilangkan risiko sentralisasi penambang dan mengurangi penggunaan energi hingga sekitar 99% (Hedera).
2. Tata Kelola & Kasus Penggunaan
Hedera dikelola oleh Hedera Governing Council, sebuah kelompok bergilir yang terdiri dari lebih dari 40 perusahaan global (misalnya Deutsche Telekom, Tata Communications) yang memastikan pengambilan keputusan secara terdesentralisasi. Layanan utama meliputi:
- Hedera Token Service (HTS): Memungkinkan pencetakan dan pengelolaan token (baik fungible maupun NFT) dengan kepatuhan yang terintegrasi.
- Hedera Consensus Service (HCS): Menyediakan cap waktu yang dapat diaudit untuk data di luar rantai (off-chain).
Adopsi nyata mencakup rantai pasokan (misalnya pendaftaran tanah di Georgia), pelacakan kredit karbon, dan platform DeFi.
3. Fungsi HBAR
HBAR berfungsi sebagai:
- Bahan bakar transaksi: Membayar layanan jaringan seperti smart contract dan penyimpanan file.
- Keamanan: Ditanamkan (staked) pada node untuk mengamankan jaringan melalui proof-of-stake.
- Tata kelola: Anggota dewan menggunakan HBAR untuk memberikan suara pada pembaruan protokol.
Kesimpulan
Hedera menonjol dengan kecepatan hashgraph, tata kelola yang dipimpin dewan, dan alat tokenisasi yang siap untuk perusahaan. Meskipun ada kritik terkait struktur dewan yang semi-terdesentralisasi, fokusnya pada kepatuhan dan skalabilitas menjadikannya jembatan antara industri tradisional dan Web3.
Apa selanjutnya? Bisakah model tata kelola Hedera menyeimbangkan desentralisasi dengan kepercayaan institusional seiring pertumbuhan adopsi?