Penjelasan Mendalam
1. Teknologi & Arsitektur
Blockchain DigiByte menggunakan lima algoritma Proof-of-Work (SHA256, Scrypt, Skein, Qubit, dan Odocrypt) untuk mendistribusikan kekuatan penambangan dan mengurangi risiko dominasi perangkat keras tertentu. Sistem multi-algoritma ini memungkinkan berbagai jenis perangkat keras (ASIC, GPU) untuk berpartisipasi, sehingga meningkatkan keamanan jaringan. Transaksi dapat diproses dalam waktu 15 detik dan jaringan mampu menangani lebih dari 1.000 transaksi per detik (CoinMarketCap). Inovasi seperti DigiShield secara dinamis menyesuaikan tingkat kesulitan penambangan, sementara adopsi awal SegWit dan Taproot mengoptimalkan ruang blok dan privasi.
2. Tokenomik & Tata Kelola
DGB memiliki pasokan tetap sebanyak 21 miliar koin, yang akan sepenuhnya ditambang pada tahun 2035 melalui pengurangan hadiah blok sebesar 1% setiap bulan—model emisi yang berbeda dibandingkan dengan Bitcoin yang melakukan halving setiap empat tahun. Pengurangan bertahap ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara insentif penambang dan distribusi pasokan. Tata kelola dilakukan oleh komunitas, dengan pembaruan seperti RandomX (penambangan yang ramah CPU) didanai melalui inisiatif dari akar rumput (DigiByte Medium).
3. Keunggulan Utama
Berbeda dengan banyak proyek lain, DigiByte tidak memiliki entitas perusahaan, CEO, atau kemitraan formal, dan sepenuhnya bergantung pada kontribusi sukarela. Fokusnya pada manfaat praktis mencakup integrasi untuk pembayaran (Travala), identitas terdesentralisasi (Digi-ID), dan aset digital. Blockchain ini juga tahan terhadap serangan 51% dan menekankan pada kedaulatan diri, menjadikannya sebagai “aset cadangan strategis” bagi pengguna yang mengutamakan transaksi yang bebas dari sensor (X).
Kesimpulan
DigiByte menggabungkan prinsip dasar blockchain yang telah teruji dengan semangat desentralisasi, mengutamakan keamanan, kecepatan, dan tata kelola komunitas. Ketahanan terhadap pengaruh korporasi dan fokus pada aplikasi nyata menimbulkan pertanyaan penting: Bisakah proyek berbasis komunitas seperti DGB terus berinovasi sambil bersaing dengan pesaing yang didukung dana besar?