Penjelasan Mendalam
Gambaran:
Proyek ini mengumumkan alat AI pada Juli 2025 yang dirancang untuk memindai dan menghapus “regulasi yang tidak perlu dan ilegal” (@dogeethgov). Meskipun detail teknis masih terbatas, alat ini sejalan dengan misi DOGE untuk menyederhanakan operasi pemerintahan.
Arti bagi DOGE:
Ini bersifat netral bagi DOGE karena meskipun memperkuat narasi proyek, belum ada mekanisme penggunaan token atau adopsi langsung yang dikonfirmasi. Dampak alat ini sangat bergantung pada implementasi nyata di dunia nyata, yang sampai saat ini belum terverifikasi.
2. Batas Akhir Spot ETF (Oktober 2025)
Gambaran:
Bitwise, 21Shares, dan Grayscale mengajukan permohonan untuk Dogecoin ETF, dengan keputusan SEC yang dijadwalkan pada 17 Oktober 2025 (Bitcoinist). Para analis memberikan peluang persetujuan sebesar 90%, mengacu pada perubahan regulasi bipartisan dan kesesuaian dengan futures CME.
Arti bagi DOGE:
Ini merupakan kabar positif (bullish) bagi DOGE karena persetujuan ETF dapat menarik modal institusional. Namun, persaingan dari ETF XRP dan Solana, serta volatilitas DOGE yang didorong oleh statusnya sebagai meme-coin, menimbulkan risiko kinerja yang kurang baik setelah listing.
3. Strategi Pasca Pembubaran (November 2025)
Gambaran:
Department of Government Efficiency dibubarkan pada November 2025, delapan bulan lebih awal, setelah ketegangan internal di Gedung Putih (TokenPost). Token DOGE melonjak 13% setelah pengumuman, menunjukkan minat spekulatif terhadap masa depan yang terdesentralisasi.
Arti bagi DOGE:
Ini merupakan kabar negatif (bearish) bagi DOGE karena pembubaran menghilangkan narasi utama efisiensi pemerintahan yang menjadi dasar proyek. Keberlanjutan jangka panjang kini bergantung pada utilitas yang digerakkan oleh komunitas, yang belum memiliki roadmap yang jelas.
Kesimpulan
Roadmap DOGE terbagi dua: alat AI regulasi dan potensi ETF menawarkan katalis jangka pendek, tetapi pembubaran departemen melemahkan proposisi nilai inti proyek. Dengan dominasi Bitcoin sebesar 58,55% dan sentimen altcoin yang lemah, DOGE menghadapi tantangan besar untuk mempertahankan momentum. Akankah tata kelola yang digerakkan komunitas menghidupkan kembali relevansinya, atau DOGE akan tenggelam menjadi sekadar meme-coin?