Penjelasan Mendalam
1. Teknologi & Arsitektur
Algorand menggunakan Pure Proof-of-Stake (PPoS), di mana setiap pemegang ALGO dapat berpartisipasi dalam validasi blok melalui sortisi kriptografi—pemilihan validator secara acak untuk mencegah sentralisasi. Sistem ini mampu memproses lebih dari 10.000 transaksi per detik (TPS) dengan finalitas instan (blok dikonfirmasi dalam sekitar 2,78 detik) dan tanpa downtime sejak peluncurannya pada 2019 (Algorand Foundation). Arsitekturnya mendukung atomic swaps, transaksi multi-signature, dan tanda tangan Falcon yang tahan terhadap serangan kuantum (aktif sejak November 2025), sehingga siap menghadapi ancaman teknologi masa depan.
2. Tokenomik & Tata Kelola
Token ALGO (total pasokan 10 miliar, sekitar 8,81 miliar beredar) digunakan untuk transaksi, staking, dan tata kelola. Pemegang token mendapatkan hadiah secara real-time dari staking tanpa periode penguncian atau risiko pengurangan (slashing). Tata kelola dilakukan secara komunitas melalui xGov, sistem on-chain penuh di mana pengguna dapat mengusulkan dan memilih pembaruan ekosistem. Algorand Foundation telah mengurangi kepemilikannya dari 63% menjadi 21%, mendukung desentralisasi jaringan.
3. Keunggulan Utama
- Keberlanjutan: Netral karbon sejak 2021, dengan penggunaan energi 7 kali lebih rendah dibandingkan Ethereum.
- Adopsi Dunia Nyata: Digunakan oleh FIFA untuk NFT, SWIFT dalam uji coba ISO 20022, dan organisasi kemanusiaan seperti HesabPay.
- Interoperabilitas: Terintegrasi dengan standar lintas rantai Wormhole, memungkinkan transfer aset mulus antar lebih dari 40 blockchain.
Kesimpulan
Algorand adalah blockchain berperforma tinggi yang mengutamakan keamanan, skalabilitas, dan keberlanjutan untuk penggunaan institusional dan sehari-hari. Kombinasi kriptografi mutakhir, tata kelola inklusif, dan kemitraan global menjadikannya infrastruktur masa depan yang terdesentralisasi. Bagaimana fokus Algorand pada keamanan kuantum dan tokenisasi aset dunia nyata akan mengubah kepercayaan dalam sistem digital?